Djawanews.com – Perwakilan Universitas Gadjah Mada (UGM) memamerkan GeNose, sebuah teknologi pengendus virus Corona yang dikalim dapat mendeteksi penyebab Covid-19 itu selama 3 menit saja di hadapan Kemristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (24/9).
Alat yang dikerjakan secara gotong royong oleh ahli lintas bidang ilmu UGM itu konon punya kemampuan deteksi yang jauh lebih cepat ketimbang tes PCR yang dapat deteksi Covid-19 selama 4-6 jam.
Berdasarkan keterangan Dosen FKKMK UGM Dian Kesumapramudya Nurputra, GeNose diharapkan dapat menjawab kebutuhan mendasar di era pandemi saat ini.
"Mau enggak mau gerakan isolasi harus dilakukan ke semua orang, akibatnya kegiatan ekonomi pasti terganggu. PCR merupakan salah satu goal standard yang sudah diakui status ilmiahnya, sudah diakui akurasinya, tapi problemnya sama, timingnya juga, waktu intervalnya sejak pasien diambil [sampel], sampai pasien muncul hasil, kira-kira 2-3 hari," kata Dian dikutip dari Kumparan.
"Dikatakan isolasi mandiri, apakah kita benar-benar percaya pasien atau orang bisa isolasi mandiri? Tentu tidak. Dalam hal itu, untuk bisa membuat equilibrium baru dalam posisi di mana kita memprioritaskan kesehatan dan ekonomi, kita membutuhkan suatu alat baru yang cepat, tapi tetap akurat," lanjutnya menjelaskan tujuan pembuatan GeNose.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.