Djawanews.com – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku menolak tawaran presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk menjadi salah satu menteri di kabinet pemerintahan mendatang.
"Beliau (Prabowo) sudah meminta (menjadi menteri). Saya katakan tidak (lanjut jadi menteri)," kata Luhut setelah menghadiri upacara Segara Kerthi, World Water Forum ke-10 di kawasan Kura-kura Bali, Denpasar.
Meski demikian, Luhut menyatakan kesiapan dirinya untuk menjadi penasihat guna membantu Prabowo Subianto.
"Saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, jika bantuan tersebut masih diminta," kata Luhut.
Luhut juga meyakini Prabowo akan melanjutkan program-program yang telah dirintis sejak periode kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi).
"Beliau akan meneruskan (program Jokowi). Tentu mungkin di sana-sini ada penyesuaian, tetapi saya pikir apa yang sudah diletakkan oleh Pak Joko Widodo adalah suatu fondasi yang sangat-sangat baik," kata Luhut.
Diketahui, Luhut sebelumnya sempat berpesan kepada Prabowo untuk tidak membawa orang toksik ke pemerintahannya.
"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toksik ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita. Saya sangat yakin presiden terpilih dapat melakukan banyak hal untuk negara ini menjadi lebih baik di masa depan," kata Luhut dalam sambutannya di acara bertajuk "Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth" di Jakarta, Jumat pekan lalu.
Prabowo akan resmi dilantik sebagai presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang, menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memimpin negara selama dua periode. Prabowo dilantik bersama wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka--yang juga putra sulung Presiden Jokowi--dalam pemerintahan mendatang.