Djawanews.com – Pemkot Yogyakarta mengadakan ajang macapat bagi para anak muda atau milenial selama tiga hari, yaitu pada 9 hingga 11 November 2020. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian dan kecintaan anak muda kepada seni tradisional. Dwi Hana Cahya Sumpena, Kepala Bidang Sejarah dan Bahasa Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, menjelaskan bahwa acara tersebut dilaksanakan di Ndalem Ngabean, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
"Gelar macapat kali ini, pelaksanaannya bakal dibawakan lebih ringan dan cair, tapi tanpa meninggalkan pakem yang berlaku," jelas Dwi, Senin (09/11/2020), dikutip dari tribunjogja.com.
Dalam gelaran tersebut, lanjutnya, hadir pula Paksi Raras Alit, penembang yang berhasil meracik dan menyajikan tembang macapat dengan kemasan kekinian. Ada pula beberapa nama praktisi macapat yang lain, seperti Slamet Nugroho dan Maryono, serta ada pula kelompok Pagu Sekar yang akan menjadi pengiring.
Yetti Martanti, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, mengungkapkan bahwa kesastraan ini menggambarkan perjalanan hidup manusia yang dimulai dari alam roh hingga meninggal dan kembali ke alam roh. Nilai-nilai luhur dan ajaran bijak disampaikan melalui tembang ini.
"Kami mengapresiasi agenda gelar macapat yang menyasar bagi generasi milenial. Harapannya, kegiatan seperti ini, bisa memberi pembelajaran untuk menghargai, menumbuhkan rasa peka, dan rasa cinta terhadap karya sastra tradisional," terang Yetti.
Dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.