Djawanews.com - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menegaskan bahwa arah pembangunan energi di provinsi kepulauan ini harus mengacu pada pengembangan energi berbasis potensi wilayah. Hal tersebut disampaikan saat menerima audiensi jajaran PT PLN (Persero) UIP Nusra di Rumah Jabatan Gubernur, Kamis (28/8).
Dalam pertemuan itu, Gubernur Melki menyebut potensi besar NTT yang meliputi tenaga surya, panas bumi, angin, dan air harus dimaksimalkan secara bijak. Ia menekankan pentingnya pengelolaan pembangkit energi sesuai standar agar mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Pengembangan energi di NTT harus berkelanjutan dan berbasis potensi lokal,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar PLN membangun komunikasi terbuka dengan masyarakat. Menurutnya, informasi yang jelas akan mencegah kesalahpahaman dan menumbuhkan dukungan publik terhadap proyek energi baru terbarukan di NTT.
Gubernur NTT Dorong Pengembangan Energi Berbasis Potensi Wilayah
General Manager PLN UIP Nusra, Rizki Aftarianto, memaparkan target ambisius pembangunan 78 proyek energi baru terbarukan dalam 10 tahun ke depan. Proyek itu meliputi PLTS, panas bumi, tenaga angin, dan air dengan kapasitas total 947 MW.
Rizki menyebut, rencana ini akan menjangkau hampir seluruh pulau di NTT sehingga pemerataan listrik bisa tercapai. Langkah tersebut juga sejalan dengan agenda nasional menuju kemandirian energi dan pengurangan emisi karbon.
Pertemuan ini turut dihadiri Kepala Dinas ESDM NTT, Rosye Maria Hedwine, serta Kepala Dinas PUPR NTT, Benyamin Nahak. Keduanya menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah untuk bersinergi bersama PLN.
Pengembangan energi berbasis potensi wilayah menjadi kunci pembangunan berkelanjutan di NTT. Dengan sinergi pemerintah dan PLN, NTT berpeluang besar menjadi pionir energi bersih dan mandiri di Indonesia timur.
Demikian informasi seputar pengembangan energi berbasis potensi wilayah. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.