Djawanews.com – Ketua Unit Pelaksana Kegiatan Kelompok Tani Maju Makmur, Magelang, Riyadi mengungkapkan alasan pihaknya membuat pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi.
Kurang lebih, setengah tahun sudah kelompok tani asal Desa Ngadirojo Secang itu menggunakan pupuk alternatif pengganti pupuk kimia.
"Hasilnya tanaman akan lebih bagus tentunya, dan yang terpenting dapat membantu petani lebih irit untuk membeli pupuk, karena bisa produksi sendiri," kata Riyadi dikutip dari laman resmi Pemkab Magelang.
Untuk membuat pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi, Riyadi mengungkapkan pihaknya menggunakan metode tempat terbuka.
"Terdapat dua metode, yaitu dengan cara ditutup terpal, untuk metode lainnya dengan tidak ditutup karena membutuhkan udara. Karena ada dua metode maka masing-masing metode menggunakan formula (zat pengurai) yang berbeda dalam proses fermentasi pembusukan. Dan saat ini kami memakai metode tempat terbuka," terang Riyadi.
Pupuk organik kemudian dapat langsung dipakai usai dua minggu proses fermentasi.
"Ukuran tempat 20 meter persegi dapat menghasilkan pupuk 2 ton, untuk mencukupi kebutuhan pupuk 20 petani anggota kelompok, baik yang bercocok tanam di sawah maupun di ladang," jelas Riyadi.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.