Djawanews.com – Pengamat politik Rocky Gerung kembali menyoroti pernyataan Presiden Jokowi (Joko Widodo) soal wacana 3 periode yang digaungkan relawannya di Musyarawah Rakyat (Musra). Rocky mengkritik dengan menyebut Presiden Jokowi tidak paham demokrasi gegara membolehkan wacana 3 periode.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membolehkan wacana 3 periode karena demokrasi seperti halnya ketika orang berpendapat tentang ganti presiden. Jokowi mengatakan bahwa ia taat pada kehendak rakyat dan konstitusi.
"Tetapi Sedari Dulu kita anggap bahwa Presiden Jokowi kekurangan pengetahuan, itu soalnya atau itu sialnya," ucap Rocky yang dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 29 Agustus.
Menurut Rocky, presiden kuranag memahami demokrasi lewat argument bahwa jika percepatan kepemimpinan bisa dilakukan, begitu pula dengan perpanjangan kepemimpinan. "Dan faktualnya begitu, beliau nggak paham hal yang disebut demokrasi itu, argumen Pak Jokowi adalah ya kalau yang menginginkan percepatan boleh kenapa perpanjangan gak boleh," ujarnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung memaparkan bahwwa kepemimpinan tidak boleh diperpanjang dan pemilu harus diselenggarakan dalam demokrasi. Selain itu, hanya boleh dua periode berdasarkan konstitusi.
"Demokrasi itu enggak boleh diperpanjang, kan inti dari demokrasi ada Pemilu yang rutin itu satu, yang kedua kalau bisa percepat perubahan elit, sirkulasi elit namanya," ujar Akademisi Universitas Indonesia (UI) itu.
Menurut Rocky Gerung, ada hal mendasar mengenai demokrasi yang kurang dipahami Jokowi. Ia juga menyebut alasannya adalah kurangnya pengetahuan. "Memperpanjang itu artinya tidak memungkinkan sirkulasi elit, jadi hal yang mendasar yang elementer presiden nggak paham, kita ngerti lah kenapa dia nggak paham, karena dia kekurangan pengetahuan," pungkas Rocky.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.