Djawanews.com – Inventarisasi lahan di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo rencananya akan kembali digelar pada hari ini, Selasa (12/07). Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah Komisaris Besar Iqbal Alqudusy mengatakan tak ada permintaan pengamanan oleh aparat dalam agenda tersebut.
"Pengukuran lahan dan pembebasan lahan merupakan ranah BPN. Sejauh ini belum ada permintaan pengamanan pengukuran lahan dan sebagainya ke Polda Jawa Tengah," kata Iqbal melalui pesan singkat.
Perbedaan Pendapat Warga Desa Wadas Masih Ada
Dia mengakui, masih ada perbedaan pendapat di tengah masyarakat. Menurutnya, itu hal yang biasa. "Perbedaan itu wajar di negara demokrasi," sebut dia.
Iqbal berharap, masyarakat saling menghormati dan menghargai baik yang menyetujui atau yang menolak penambangan. "Polri berada di tengah-tengah warga agar warga pro dan kontra dapat berdampingan dan saling menghormati pilihan masing-masing. Pada prinsipnya Polri ingin warga hidup damai dan stabilitas kamtibmas di Wadas kondusif," kata dia.
Menurut Iqbal, hingga kini kondisi di Desa Wadas menjelang inventarisasi lahan berlangsung aman. Iqbal mengatakan, masyarakat menjalankan aktivitas seperti biasa dan tak ada gejolak yang menonjol.
Dia mengimbau, tak ada upaya untuk memancing kegaduhan di Wadas. "Sejauh ini ramainya situasi Wadas hanya ada di ranah media sosial. Berbeda jauh dengan kenyataan yang sebenarnya," kata Iqbal.
Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas atau Gempadewa masih menolak rencana penambangan batuan andesit di lingkungan mereka. Penambangan tersebut rencananya untuk memasok material pembangunan Bendungan Bener.
Dalam keterangannya, Gempadewa tetap meminta rencana penambangan di Wadas dihentikan. "Sejauh ini warga sudah cukup menderita dengan adanya rencana penambangan di Desa Wadas," tulis mereka dalam keterangan yang disebar.
23 April 2021 lalu, saat pemerintah mensosialisasikan rencana penambangan dan pemasangan patok lahan ratusan aparat dikerahkan. Kegiatan itu berujung kericuhan mengakibatkan sejumlah warga mengalami luka dan belasan ditangkap.
Kemudian pada 8 Februari 2022, inventarisasi tahap pertama digelar. Ratusan aparat kepolisian dikerahkan ke Wadas. Momen itu juga berujung penangkapan terhadap 67 warga dan puluhan lainnya luka di Desa Wadas.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.