Djawanews.com - Sistem pembayaran cash on delivery (COD) kembali timbulkan masalah. Kali ini, seorang kurir COD mendapat ancaman dari pelanggan akan disantet dengan jenglot ketika bertemu COD.
Peristiwa ini terjadi di Serang, Banten. Kisahnya dibagikan pengguna Twitter @txtdrikurir pada Jumat (21/5/2021). “Syarat jadi kurir kebal serangan fisik dan magis,” tulis akun @txtdrikurir.
Dalam cuitan itu terdapat tangkapan layar percakapan sang kurir dengan pelanggan lewat WhatsApp.
Sang kurir bercerita bahwa seorang pelanggan memintanya untuk mengembalikan paket yang telah dibuka. Tapi, sesuai aturan COD, kurir menolak permintaan si pelanggan. Karena terus menolak, akhirnya kurir berinisiatif membayarnya.
Kala itu, masalah selesai. Namun suatu hari, sang kurir mendapatkan pelanggan yang sama. Sang kurir pun tak mau mengantarkan paket karena pelanggan pernah memaksanya membuka paket terlebih dahulu. Dan sesuai prosedur, kurir ini pun membatalkan pesanan.
Ancaman untuk Kurir
Sayangnya, tindakan kurir untuk melarang membuka paket itu membuat si pelanggan marah dan tak terima. Si pelanggan pun meneror si kurir, ia mengancam akan memberikan santet hingga mengirimi sang kurir foto jenglot lewat WhatsApp.
“Sampai sekarang ane di teror. Terus ane harus gimana sebagai kurir? Sudah dikasih masukan dengan cara retur, dia gak mau dan tetap gak paham-paham. Apa perlu lapor polisi? Pake ancam mau santet dan dia bilang kalau saya bawa polisi pun gak takut,” kata sang kurir.
Syarat jadi kurir:
— TXT DARI KURIR📦 (@txtdrikurir) May 21, 2021
-kebal serangan fisik dan magis
lokasi: Serang, Banten pic.twitter.com/OxZOx2aYKW
Cuitan itu pun viral dan dipenuhi beragam komentar dari netizen yang umumnya merasa heran. Netizen pun menyayangkan aksi si pelanggan yang mengancam sang kurir.
“Makin banyak yang speak up soal perilaku tidak menyenangkan. Keren, tapi juga miris karena menunjukkan bahwa masih banyak yang belum paham kurir itu apa, siapa, bagaimana. Semoga jadi makin teredukasi masyarakat Indonesia,” komentar seorang netizen.
“Manusia kaya gini seharusnya jangan dikasih smartphone, deh. Kepake kagak, nyusahin orang iya. Pakai bahasa pelecehan segala, eh pelecehan darimana? Emang kurirnya malu-maluin elu? Kagak nyet, yang ada elu, malu-maluin warga sono, Heran,” cuit netizen lainnya.