Djawanews.com – Kabar mengenai konglomerat dan pengusaha mencoba untuk mengatur pemerintah diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Dalam pernyataannya, pada saat ini pemerintah tengah gencar mendorong kolaborasi antara pengusaha besar dan pelaku UMKM.
Namun, program pemerintah untuk menggandeng UMKM rupanya banyak ditentang oleh para konglomerat dan pengusaha besar. Menurut Bahlil Lahadalia, masih banyak pengusaha besar yang mengakali pemerintah dengan menggandeng UMKM kecil.
“Kadang-kadang kita dibohongin juga, ini sudah kolaborasi dengan UMKM. Padahal UMKM itu sahamnya punya dia juga. Cuma pakai nama ABCD seolah-olah bahwa ini adalah UMKM,” ungkapnya pada siaran Youtube Kementerian Investasi/BKPM, Minggu, 19 Desember.
Bahlil menegaskan, pemerintah tak bisa membiarkan hal itu terus terjadi. Bahkan banyak pengusaha yang meminta kepadanya, untuk bisa berjalan sendiri tanpa harus menggaet UMKM.
“Banyak juga yang meminta kepada saya, biarkanlah mereka memilih sendiri. Saya bilang, kalau begini modelnya, bukan pemerintah yang mengatur pengusaha, tapi pengusaha yang mengatur pemerintah. Ini enggak bisa,” ungkap Bahlil.
“Yang benar itu adalah, pemerintah mengatur pengusaha tapi pemerintah tidak boleh sewenang-wenang kepada pengusaha, harus berdiri sama tinggi, duduk sama rendah untuk kemajuan bangsa, rakyat dan negara,” tegas Bahlil.
Konglomerat dan Pengusaha Harus Kolaborasi dengan UMKM Untuk Memajukan Perekonomian
Disebutkan Bahlil, tidak ada negara manapun di dunia yang bisa maju tanpa kolaborasi. Beberapa diantaranya seperti China, Jepang dan Korea Selatan mampu besar berkat kolaborasi pengusaha-UMKM.
Namun, cara itu masih sulit diterapkan di Indonesia, lantaran para konglomerat gedenya kerap mementingkan diri sendiri.
Bahlil menyebutkan bahwa memang koglomerat dan pengusaha bakal susah untuk diajak berkolaborasi dengan UMKM. “Dan saya tahu kok, banyak juga yang tidak setuju dengan program ini. Kenapa? Karena memang ciri pengusaha itu, hatinya untuk berbagi itu ya nafsi-nafsi. Karena kan saya pernah jadi pengusaha besar juga,” ungkap Bahlil.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.