Djawanews.com – Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan sampai saat ini belum menentukan siapa yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024 mendatang. Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mewanti-wanti Anies memperhatikan piagam deklarasi Koalisi Perubahan.
"Kalau kita baca piagam deklarasi Koalisi Perubahan, di dalam poin tiga itu sangat jelas bahwa mas Anies diberikan mandat untuk mencari dan memilih cawapresnya," kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, Selasa 1 Agustus.
Ali menyinggung, dalam piagam itu pula, tertulis tiga kriteria untuk memilih bacawapres, seperti bisa membantu proses kemenangan, menjaga stabilitas koalisi, dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.
Adapun yang dimaksud dengan figur yang dapat membantu kemenangan yaitu tokoh tersebut dipilih sebagai bacawapres untuk mengisi ruang-ruang kosong di wilayah mana dukungan terhadap Anies tidak maksimal. Selain itu juga menjadikan Koalisi Perubahan stabil dan tidak standar ganda.
"Ketika Anies sudah memilih Si Fulan untuk menjadi Cawapres, maka, Anies harus mampu menjelaskan kepada partai koalisi. Anies harus menjelaskan dengan pendekatan saintifik, indikator-indikator ilmiah," kata Ali.
Makanya dia mengingatkan kepada Anies supaya memilih bacawapres sesuai dengan kriteria yang sudah disepakati.
Ali menegaskan, jangan sampai Anies memilih bacawapres dari figur tertentu dengan pertimbangan tokoh tersebut punya partai politik. "Seseorang dipilih sebagai Cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya Anies bisa maju saja," tegasnya.
Ali juga mengingatkan Anies supaya tidak memilih bacawapres karena memiliki partai politik, lantaran apabila tidak dipilih, bakal keluar dari koalisi.
"Capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih Si Fulan, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih Si Fulan karena jika tidak memilih Si Fulan, maka kita tidak bisa maju," pungkasnya.