Djawanews.com – Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Komunitas Solidaritas Perempuan mengencam terkait aksi kekerasan dan penangkapan terhadap warga di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa (8/2). Menurut Koalisi tersebut, pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait kedatanngan aparat di Desa Wadas tak lebih untuk menjaga keamanan, hal tersebut karena bertentangan dengan yang terjadi di lapangan.
Faktanya, kata mereka, yang terjadi justru pengepungan, intimidasi hingga penangkapan warga.
"Pernyataan Ganjar Pranowo yang mengatakan polisi yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat bertentangan dengan fakta terjadinya pengepungan, penangkapan warga dan pendamping, intimidasi serta kekerasan yang dilakukan aparat di Desa Wadas," ujar Koalisi dalam keterangan tertulis, Rabu (9/2).
Koalisi juga mengecam kedatangan aparat dengan senjata lengkap di desa Wadas yang dianggap telah menimbulkan trauma bagi warga. Koalisi menjelaskan penolakan masyarakat Wadas, terutama perempuan pada proyek penambangan Bendungan Bener dimulai sejak 2015. Bagi mereka, tanah adalah ibu, darah daging, sumber kebahagiaan, keselamatan, dan kebijaksanaan hidup.
Oleh karenanya, menurut koalisi, proyek penambangan batuan andesit dan Bendungan Bener akan menjadi petaka. Menganyam besek adalah simbol perlawanan perempuan yang bertekad mempertahankan vegetasi bambu yang terancam proyek penambangan.
"Kehadiran aparat hari ini di bumi Wadas menunjukkan bahwa negara tidak hadir untuk pemenuhan hak dan kesejahteraan warganya, melainkan untuk merampas kehidupan warga," ucap Koalisi.
Selain mendesak polisi agar menghentikan aksi kekerasan dan menarik mundur aparat dari lokasi, Koalisi pun meminta agar pemerintah dan para pihak terkait menghentikan proses pengukuran terhadap lahan milik warga. Diketahui sebelumnya, aksi protes warga Wadas terkait rencana proyek penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener yang telah dimulai sejak 2016. Puncaknya, pada Selasa (8/1), ribuan aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan ke lokasi.
Mereka mencopoti banner warga berisi penolakan proyek Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga sampai ke hutan. Hingga berita ini ditulis, sedikitnya 64 warga ditangkap aparat. Dilansir dari CNN.Indonesia.
Baca artikel terkait Berita Desa Wadas. Simak berita menarik lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.