Djawanews.com – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Cilegon Rizki Putra Sandika diduga melakukan penganiayaan terhadap jurnalis media massa online lokal pada Jumat (17/3) siang. Korban bernama Aharudin merupakan pengurus dari Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka) Banten.
Diduga intimidasi berujung penganiayaan itu berawal dari berita soal perebutan kursi Ketua DPD KNPI Kota Cilegon.
Azhar telah melaporkannya itu ke Polres Cilegon. Dia juga sudah divisum di RSUD Kota Cilegon serta menjalani pemeriksaan medis pascapenganiyaan.
Azhar langsung menuju ke Polres Cilegon untuk membuat laporan, kemudian visum di RSUD Kota Cilegon serta menjalani pemeriksaan.
"Saya sudah lapor dan sudah BAP. Saya harap kejadian kekerasan terhadap wartawan tidak pernah terjadi lagi dan pelaku dapat ditindak dengan tegas sesuai ketentuan. Masih terasa nyeri di bagian yang dipikul," kata Azhar kepada wartawan, Sabtu (18/3).
Dikonfirmasi terpisah, Polres Cilegon mengaku telah menerima laporan dugaan pengeroyokan yang melibatkan Ketua KNPI Kota Cilegon terpilih. Polisi akan melakukan pengumpulan keterangan saksi dan barang bukti.
"Semalam kita terima laporannya dan kita terbitkan juga (surat LP). Selanjutnya nanti kita akan lakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan rangkaian peristiwanya," ujar Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Mohammad Nandar.
Sementara itu, saat dihubungi, Ketua KNPI Kota Cilegon terpilih, Rizki Putra Sandika tidak membenarkan peristiwa pengeroyokan di dalam kamar hotel. Pihaknya akan memberikan bukti yang menunjukkan tidak melakukan tindak kekerasan tersebut.
"Tidak benar. Pembuktian ditunggu saja," ujar Rizki melalui pesan elektroniknya.
Azhar menceritakan semula diduga karena berita buatannya terkait pemilihan Ketua DPD KNPI Kota Cilegon.
Semula diberitakannya ada calon tunggal perebutan kursi ketua DPD KNPI Kota Cilegon, yakni Ariyanto. Sedangkan kompetitornya, Rizki Putra Sandika tidak lolos persyaratan pencalonan. Seiring berjalannya waktu, Rizki terpilih menjadi ketua kepemudaan di Kot Baja tersebut.
Lalu pada Jumat (17/3), sekitar pukul 13.30 WIB, Azhar diajak dua orang yakni IF dan AB untuk datang ke Royal Krakatau Cilegon. Hotel itu adalah tempat pelaksanaan Musda KNPI Kota Cilegon.
Sesampainya di hotel itu, Azhar diajak masuk ke Kamar 309, yang menjadi markas sementara bagi tempat pemenangan Rizki Putra Sandika.
"Saya datang ke kamar 309, terus saya ditanya soal pemberitaan itu. Saya jelaskan kalau saya hanya menerima rilis dari pengurus KNPI. Mungkin dia emosi akhirnya kaki saya ditendang oleh DR. Terus setelah itu kepala saya dipukul oleh RPS, enggak lama sambil berjalan keluar ruangan, RPS juga menendang kepala saya," kata Azhar menerangkan dugaan penganiayaan. yang dilaporkannya ke polisi itu.
Usai diduga dianiaya itu, Azhar berusaha keluar kamar, namun tidak diperbolehkan oleh mereka yang ada di sana.
Lantaran kalah jumlah, dia kemudian menuruti. Namun, dia sempat mengirim pesan bantuan ke teman-teman wartawan lainnya yang ada di Kota Cilegon, Banten.
Sekitar pukul 15.00 wib pada Jumat itu juga, datang dua orang awak media lain mengevakuasi Azhar dari sana. Lepas dari 'sekapan' di dalam kamar hotel, Azhar langsung ke Polres Cilegon untuk membuat laporan, kemudian visum di RSUD Kota Cilegon serta menjalani pemeriksaan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.