Djawanews - Gubernur DKI Anies Baswedan langsung membenahi pasar Tanah Abang setelah viralnya kerumuman warga di sana. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Anies dianggap gagal melakukan antisipasi membanjirnya kerumuman di Tanah Abang.
Sindiran pedas ini disampaikan Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo setelah melihat video kerumuman Pasar Tanah Abang yang viral di media sosial. Dia mengkritik cara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani potensi penyebaran Covid-19.
"Ketidaksiapan ini terlihat dari tidak adanya penyekatan, tidak ada penutupan pintu-pintu masuk transportasi menuju ke Tanah Abang. Semua dilakukan setalah adanya kerumunan yang banyak di area Pasar Tanah Abang," ucap Rahmad dalam siaran persnya, Minggu (2/5) kemarin.
Politisi PDI Perjuangan in tidak salah. 10 hari menjelang Lebaran, Anies datang melihat langsung keramaian yang terjadi di Pasar Tanah Abang. Kedatangan dia itu setelah video kerumunan warga viral. Bahkan Anies juga mengakui, mulai Minggu 2 April, di setiap kawasan pasar di Ibu Kota akan diberlakukan pengetatan pengendalian pengunjung, supaya potensi klaster baru COVID-19 bisa diminimalisir.
Khusus Tanah Abang, ada 5.000 personil gabungan unsur Polri, TNI, dan Satpol PP yang dikerahkan untuk mengawasi pengunjung. Biasanya di Tanah Abang, jumlah pengunjung hanya 35 ribu orang. Tapi sejak Sabtu (1/5), naik jadi 87 ribu orang. Malah dia memprediksi, akan bisa mencapai 100 ribu pengunjung.
"Kepada masyarakat yang ingin berbelanja, kami ingatkan masih banyak pasar lainnya di Jakarta, jangan memaksakan ke Tanah Abang jika sudah penuh, atau berbelanjalah di toko-toko daring yang pasti lebih aman," tulis Anies di akun Facebooknya.
Rahmad Handoyo sangat khawatir dengan pengunjung di pasar Tanah Abang yang sama sekali tak berjarak. Keadaan ini disebut sudah mengkuatirkan terhadap kemungkinan potensi paparan Covid-19. Bahkan Stasiun KRL Tanah Abang juga diberitakan sangat membludak hingga berdesak-desakan tanpa menjaga jarak.
Melonjaknya pengunjung di Pasar Tanah bertolak belakang dengan langkah pemerintah pusat mengendalikan penyebaran virus Covid-19. Pada saat yang sama, pemerintah pusat gencar melakukan larangan mudik pada Lebaran ini hingga mengeluarkan imbauan supaya tidak membuat kerumunan. Tetapi kerumunan pengunjung yang terjadi di Pasar Tanah Abang seperti seolah-olah tidak ada takutnya masyarakat terhadap masa pandemi Covid-19.