Djawanews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat stok benih padi untuk para petani di seluruh Indonesia untuk bulan Februari mencapai 14.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan lahan seluas 900 ribu hingga satu juta hektare.
"Data tadi pagi total benih untuk bulan Februari ini tersedia sekitar 14.000 ton, artinya itu bisa untuk penyediaan hampir seluas 900 ribu hingga satu juta hektare lahan," kata Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementan Gunawan SP, dilansir ANTARA, Jumat, 7 Februari.
Dia mengatakan, perhitungan tersebut berdasarkan kebutuhan benih rata rata sekitar 25 kilogram per hektare lahan.
Variasi benih padi yang tersedia juga bervariasi sesuai yang digemari masyarakat petani saat ini.
"Tentu 10 besar varietas yang digemari masyarakat atau petani, seperti varietas Inpari 32, Inpari 42, juga varietas Mekongga, Ciherang masih mendominasi terkait dengan varietas benih unggul ini," katanya.
Dia mengatakan, untuk varietas ini memang pemesanan dan penyiapan produsen itu atas dasar permintaan masyarakat tani, namun Kementan juga melakukan pengenalan pada varietas unggul baru yang memang harus dikenalkan kepada petani.
"Hal ini untuk mengantisipasi kalau terjadinya fase fase tertentu saat sudah mengalami penurunan produksi, artinya harus dilakukan pergiliran penggunaan varietas, itu yang kita kenalkan dengan varietas unggul baru yang berumur pendek," katanya.
Namun demikian, kata dia, kalau terkait penyediaan stok benih, periode harian pihaknya melaporkan ke pimpinan kementerian untuk menyediakan stok benih di setiap lokasi, atau setiap provinsi per varietas dan per produsen.
"Jadi, untuk persiapan benih padi untuk wilayah Indonesia Insya Allah aman terkait dengan penyediaan benih," katanya.
Terkait dengan kunjungan kerja ke Bantul ini, Kementan didampingi instansi terkait di Pemda DIY dan Pemkab Bantul melakukan dua aktivitas, yaitu gerakan tanam padi dan panen padi.
Dua aktivitas itu dilakukan di dua lokasi berbeda pada satu wilayah di Kecamatan Jetis.
"Kami di sini melakukan dua aktivitas tanam sekaligus panen. Ini semua dalam rangka mempercepat capaian luas tambah tanam, sehingga daerah daerah yang sudah melakukan panen atau fase generatif kedua segera persiapan tanam," katanya.