Djawanews.com – Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni membantah tudingan Partai Demokrat bahwa deklarasi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dilakukan sepihak. Ia mengatakan Anies telah mencoba menghubungi Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terkait deklarasi itu namun tak berbalas.
"Ada-ada, jadi Pak Anies Nelpon tidak diangkat sama AHY. Pak Sudirman Said coba komunikasi dengan pihak Demokrat tidak diangkat," ujar Sahroni kepada wartawan, Senin, 4 September.
Sehingga, menurut Sahroni, tak tepat bila keputusan deklarasi terhadap sosok cawapres disebut sebagai langkah sepihak.
Terlebih, pengambilan keputusan itupun sudah disepakati oleh partai koalisi yang kemudian dikembalikan kepada partai politik.
"Jadi semua proses itu sudah dijajaki sejak awal. Tapi waktu deadlock itu terjadi tentang pemilihan cawapres Pak Anies bersama tim 8 menyerahkan ke partai politik," sebut Sahroni.
"Maka itulah, Pak Surya mengambil decision dengan keputusannya Cak Imin sebagai Cawapres. Kan Pak Anies, bukan partai politik," sambungnya.
Sahroni berharap persoalan AHY gagal menjadi cawapres Anies tak perlu dibesar-besarkan. Sebab, hal itu dinilai sebagai dinamika politik.
"Jangan sampai buat kubu-kubuan akhirnya jadi keributan itu terus-terusan gara-gara seorang AHY gak jadi cawapres. Ya namanya belum rejeki belum garis tangan, kan AHY umurnya sama masih sama, ada ruang di 2029 buat dia jadi capres misalkan. Ya why not," kata Sahroni.