Djawanews.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masyarakat yang tinggal di sekitar Depo Plumpang harus dipindahkan. Pernyataan ini menanggapi insiden kebakaran Depo Pertamina yang menyebabkan 19 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Luhut mengatakan Depo Pertamina telah lama dibuat di wilayah Plumpang sejak lama. Dia menyatakan Petramina juga telah menyiapkan wilayah kosong untuk tidak ditinggali agar tak ada kejadian yang membahayakan warga.
"Jangan ini (depo) yang disuruh pindah, orang yang tak berhak di situ yang disuruh pindah, jangan dibalik-balik," jelas Luhut di Pushidrosal TNI AL, Jakarta Utara pada Senin 6 Maret.
Luhut mengungkapkan nantinya jika pemerintah akan memberikan kompensasi untuk warga yang dipindahkan.
Dia juga menyatakan jika pihak yang telah memberi izin warga untuk bisa tinggal di sana yang bertanggung jawab.
Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan pemerintah memutuskan akan memindahkan Depo Pertamina Plumpang ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
"Kami juga sudah merapatkan bahwa kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo. Kilang akan pindah ke tanah Pelindo," kata Erick Thohir kepada wartawan, Senin 6 Maret.
Selain itu, pemerintah juga akan membuat buffer zone atau wilayah aman, antara kilang-kilang minyak milik Pertamina dan pemukiman warga. Hal ini bertujuan agar peristiwa kebakaran di Depo Plumpang tidak terjadi lagi.
Sejumlah buffer zone yang akan disiapkan antara lain di kawasan kilang minyak Balongan, Semarang, dan juga Depo Plumpang.