Djawanews.com – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengungkapkan akumulasi kasus positif mencapai 5.582 kasus pada 24 April 2021 dengan rincian 105 kasus isolasi mandiri, 120 kasus rawat inap, 4.965 kasus sembuh dan selesai isolasi mandiri dan 392 kasus meninggal dunia.
Dari ribuan kasus tersebut, Yunia mengungkapkan pihaknya menemukan 78 klaster terbesar dengan jumlah kasus lebih dari lima kasus di masing masing klaster.
“Sejak kali pertama muncul pandemi virus Corona hingga sekarang diketahui ada 78 klaster terbesar dengan jumlah kasus lebih dari lima kasus di masing masing klaster. Kasus tersebut tersebar disejumlah kecamatan,” ujarnya.
“Klaster terbesar diketahui pada pelaku perjalanan Gowa sebanyak 32 kasus. Disusul kemudian klaster hajatan di Temanggung 28 kasus, klaster tenaga kesehatan 26 kasus, klaster pondok pesantren di Kartasura 24 kasus, klaster menara Wijaya 22 kasus, klaster studi banding Jepara 22 kasus, klaster SMA 1 Polokarto 18 kasus dan klaster lainnya. Seluruh kasus tersebut sudah mendapat penanganan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo,” lanjutnya.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
“Adapaun data lama per 18 April 2021 diketahui angka kematian secara akumulasi tingkat Kabupaten Sukoharjo 7,0 persen dan kesembuhan 88,8 persen. Sedangkan data terbaru masih kami evaluasi mingguan,” jelas Yunia.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.