Djawanews.com—Kurang lebih 500 staf medis yang menangani corona di Wuhan, China, terinfeksi oleh virus yang bernama baru COVID-19 tersebut.
Pemerintah China enggan melaporkan gambaran lengkap mengenai hal tersebut karena ditakutkan akan berdampak besar pada ‘moral’ para staf medis yang sedang menangani virus tersebut.
Para Staf Medis Terinfeksi karena Kurangnya Pakaian Pelindung
COVID-19 saat ini sudah memakan korban lebih dari 1000 orang. Pada pertengahan Januari 500 terkonfirmasi positif terkena virus yang lebih mematikan dari SARS tersebut, sementara 600 lainnya masih diduga terinfeksi.
Dengan ikut terinfeksinya para staf medis, membuat pemerintah China kewalahan menangani penyebaran virus tersebut.
Para pakar medis menjelaskan terinfeksinya para medis disebabkan karena kurangnya alat pelindung. Ditambah lagi, jam kerja mereka yang sangat panjang membuat sebagian staf medis kurang waspada akan bahaya dari penularan virus corona.
Terinfeksi para staf medis juga akan berpengaruh besar pada keadaan mental mereka. Salah satu dokter spesialis di Wuhan menjelaskan mudahnya virus corona menyebar membuat sejumlah staf medis terpukul ketika melihat hasil rontgen rekannya yang dinyatakan positif virus corona.
“Ini sebabnya kami sangat membutuhkan bantuan lebih banyak lagi terutama soal obat-obatan dan pakaian pelindung. Kami sudah terlalu banyak menyaksikan rekan-rekan kami jatuh sakit karena tidak mengenakan alat perlindungan yang memadai,” kata dokter yang tidak ingin ditulis namanya tersebut.