Djawanews.com – Coast Guard Amerika Serikat mengatakan kapal selam wisata Titanic yang membawa lima orang ditemukan hancur berkeping-keping akibat ledakan di kedalaman 487 meter di Samudera Atlantik. Semua awak kapal dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
Pencarian yang dilakukan sejak Minggu tersebut berakhir dengan penuh duka lantaran tim pencarian menemukan puing-puing yang diduga berasal dari kapal wisata milik OceanGate tersebut pada Kamis (22/6/2023).
Kelima awak kapal yang menjadi korban itu yakni CEO OceanGate Stockton Rush, Eks Angkatan Laut Prancis Paul-Henri (PH) Nargeolet, miliarder Inggris Hamish Harding, pengusaha Pakistan Shahzada Dawood, dan putranya Suleman, yang baru berusia 19 tahun.
Coast Guard AS mengatakan ledakan tersebut terdeteksi sangat oleh pelampung sonar.
Disebutkan bahwa kematian para awak kapal itu terjadi secara seketika.
Terkait dengan kemungkinan untuk mengambil sisa jasad para awak tersebut, para ahli menyatakan hal itu sulit dilakukan.
Seperti diketahui, Kapal selam wisata bangkai kapal Titanic dilaporkan menghilang di Atlantik Utara dalam ekspedisi sejak Minggu 18 Juni.
Adapun kapal selam itu diketahui memulai penyelaman pada Minggu pagi dan kehilangan kontak sekitar 1 jam 45 menit setelahnya seperti dilansir dari CBS.
Untuk mengikuti ekspedisi ini para penumpang menyusuri bangkai kapal Titanic dan wisata di bawah laut selama delapan hari, tiap penumpang harus mengeluarkan biaya sebesar USD250 ribu (sekitar Rp3,7 miliar).