Djawanews.com – Beberapa waktu terakhir pawang hujan kebanjiran order. Maklum, mendung yang menggantung hampir setiap hari membuat orang menggunakan jasa pawang hujan. Tarif jasa pawang hujan pun naik drastis, khususnya untuk malam pergantian tahun baru 2023.
Eko Budi Sumantri, seorang pawang hujan yang berbasis di Jakarta mengatakan sepanjang Desember 2022 pesanan yang masuk mencapai 40 tempat. Padahal, di bulan biasa rata-rata pesanan yang masuk hanya sekitar 15 tempat.
Untuk malam pergantian tahun, pesanan yang masuk sudah ada empat tempat. Dari pesanan itu, tiga berlokasi di Jakarta dan satu di Malang, Jawa Timur.
Eko pun menjajakan jasa mengendalikan cuaca itu dengan tarif Rp1,5 juta per tujuh jam. Namun, khususnya tahun baru harga naik menjadi Rp2 juta.
"Pokoknya 7 jam Rp1,5 juta, kalau tahun baru Rp2 juta karena banyak permintaan. Sementara timnya yang gak ada," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/12).
Eko mengungkapkan selain malam pergantian tahun, pesanan pawang hujan juga melonjak kala gelaran piala dunia dimulai. Saat itu, pesanan datang dari para penyelenggara event nonton bareng.
Sementara itu, untuk pesanan dari luar negeri Eko mematok harga yang lebih tinggi, yakni US$5.000 atau setara Rp78,5 juta (asumsi kurs Rp15.700 per dolar).
Pria yang sudah menjajakan jasanya sejak 2009 itu mengaku sudah beberapa kali terbang ke luar negeri untuk mengendalikan hujan. Di antaranya 17 kali ke India, dua kali ke Italia, satu kali ke Inggris, dua kali ke Thailand, dan dua kali ke Singapura.
Dalam praktik mengendalikan hujan, Eko menggunakan teknik menggeser awan. Kemampuan ini pun ia dapat secara turun-temurun dari sang buyut. Ia pun mengaku dirinya merupakan keturunan kelima yang memiliki kemampuan tersebut.
Meski begitu, Eko menegaskan caranya mengendalikan hujan bukan kelenik, tapi murni dengan cara berdoa kepada yang Maha Kuasa. Ia membaca doa berupa bacaan Al-Quran dan Hadist Nabi kemudian meniupkannya ke awan agar benda itu bergeser ke tempat lain.
Walaupun selalu berhasil, Eko tidak memberi jaminan 100 persen jasanya akan berhasil karena semuanya atas kuasa Tuhan.
Sementara itu, pawang hujan lainnya bernama Subhi Rauf mengatakan pesanan memang meningkat sepanjang Desember. Namun, untuk malam pergantian tahun ia belum menerima pesanan.
Subhi mengatakan sepanjang Desember pesanan yang masuk mencapai 15 lokasi. Angka ini meningkat dua kali lipat dari pesanan di bulan-bulan sebelumnya.
"Kalau menjelang tahun barunya sih meningkat, tapi pas malam pergantian tahun sejauh ini belum ada," katanya.
Subhi mengatakan pesanan kebanyakan datang dari acara natal, pernikahan, dan event-event hiburan.
Adapun tarif yang ia patok adalah Rp500 ribu untuk 1-4 jam, Rp750 ribu untuk 5-8 jam, dan Rp1 juta untuk satu hari penuh.
Sejak 2010, ia menjajakan jasanya itu secara langsung dan online baik melalui Instagram maupun marketplace. Subhi mengaku pesanan paling banyak berasal dari marketplace.
Berbeda dengan Eko, Subhi berani memberikan jaminan 100 uang kembali jika jasanya itu tidak berhasil. Namun, ia juga menegaskan praktiknya itu bukan klenik, tapi dengan doa dan puasa.
"Bukan klenik. Saya gak ada pantangan kok, gak ada sesajen, gak ada ritual," tandasnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.