Djawanews.com – Ada yang menarik dari investasi Microsoft di Indonesia. Hal tersebut diketahui setelah kunjungan CEO Microsoft Satya Nadella di Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah bertemu dengan Nadella, Presiden Jokowi langsung menyatakan jika pemerintah akan menindaklanjuti investasi yang akan dilakukan oleh Microsoft dengan cara membuat regulasi sederhana yang akan selesai satu pekan ke depan.
Bentuk Investasi Microsoft di Indonesia

Pusat data bawah laut adalah eksperimen yang diterapkan oleh Microsoft baru-baru ini (Microsoft)
Terkait dengan bentuk investasi yang direncanakan, Presiden Jokowi membocorkan jika Microsoft berkeinginan investasi pada pusat data atau data center di Indonesia.
Data Center atau pusat data merupakan suatu fasilitas yang terdiri dari sistem komputer yang ditujukan untuk membangun sistem telekomunikasi dan juga sebagai media penyimpanan data dalam jumlah besar.
Di Indonesia dalam setu dekade ini pusat data telah dijadikan sebagai sebuah bisnis yang menggiurkan. Hal tersebut sebagaimana ditulis dalam laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Diketahui jika banyak perusahan-perusahaan di Indonesia yang membutuhkan penyimpanan data dalam jumlah yang sangat besar untuk melakukan pengolahan big data. Hal tersebut yang mendorong lahirnya bisnis cloud computing (penyimpanan data dalam jumlah sangat besar).
Tentu kondisi demikian bagi investor seperti Microsoft adalah sebuah ladang besar. Hal tersebut dikerenakan Indonesia memiliki tingkat pengembalian modal investasi (ROIC) yang tinggi yaitu mencapai 11,6 persen.
Maka tidak salah jika Presiden Jokowi sesumbar jika Indonesia memiliki pangsa dan potensi ekonomi digital yang menjanjikan dan yang terbesar di Asia Tenggara. Dirinya pun membuka jalan lebar bagi investasi Microsoft di Indonesia.