Djawanews.com – Pengusaha asal Rusia, Alex Konanykhin menjadi sorotan dunia karena membuat sayembara mengejutkan terkait Presiden Rusia Valdimir Putin. Dalam sayembaranya disebutkan bagi siapa saja yang bisa membawa kepala Putin akan dihadiahi uang senilai Rp14 miliar.
Alex Konanykhin mengumumkan sayembara tersebut melalui unggahan di media sosial Linkedin. “Dicari Hidup atau Mati! Vladimir Putin untuk pembunuhan massal,” tulis Konanykhin, dikutip dari laman Dailymail.
Profil Alex Konanykhin
Mengutip hops.id, Alex Konanykhin lahir di Ostashkov, Rusia, 25 September 1966. Dia ternyata memiliki lika liku hidup yang cukup rumit dengan Pemerintah Rusia.
CEO Transparent Business ini sempat kuliah di Moscow Institute of Physics and Technology (MIPT), jurusan Teknik di Departemen Penelitian Luar Angkasa.
Namun karena kesibukannya berbisnis, Konanykhin di drop out dari kampusnya di tahun 1986.
Konanykhin merintis awal karirnya dengan mendirikan bank swasta di Rusia ketika pemerintahan komunis hampir berakhir. Bank yang didirikannya tersebut akhirnya berhasil mendapatkan lisensi perdagangan mata uang dari Presiden Rusia tahun 1991-1999 yakni Boris Yeltsin.
Kariernya terus melesat tajam hingga berhasil membangun 100 perusahaan yang berbeda di Rusia. Nahasnya, Konanykhin diculik saat melakukan perjalanan bisnis di Budapest, Hongaria di tahun 1992.
Karena masalah tersebut, asetnya di Rusia disita dan memilih menetap di New York dan ingin menjadi warga tetap disana.
Sayangnya, dia kembali harus dihadapkan pada masalah karena Konanykhin dan sang istri Elena Gratcheva ditangkap saat tinggal di Amerika Serikat. Otoritas Rusia menuduh Konanykhin melanggar persyaratan visa sementara.
Atas kasus ini, Alex Konanykhin harus menjalani hukuman 13 bulan penjara di Layanan Imigrasi dan Naturalisasi. Sementara, istrinya bebas dalam pengawasan.
Kemudian, tahun 2007 Konanykhin memperoleh suaka di Amerika. Perjalanan hidupnya terus berlanjut dengan merintis perusahaan lagi di antaranya internet KMGI, Publicity Guaranteed, dan The Syndicated News.
Aksi invasi Rusia ke Ukraina membuat pengusaha ini marah karena membuat sengsara rakyat. Bukan hanya rakyat Rusia, namun juga rakyat Rusia yang harus menerima sanksi berat dari negara-negara barat.