Wacana pemindahan ibu kota Jawa Barat dinilai oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya, jadi wacana yang bagus.
Wacana pemindahan ibu kota ternyata tidak hanya dilakukan oleh Presiden Jokowi, Ridwan Kamil juga mewacanakan hal yang serupa. Bedanya, jika Jokowi memindahkan pusat pemerintahan Indonesia, Ridwan Kamil berencana pindahkan pusat pemerintahan Jawa Barat. Wacana yang dilempar Ridwan Kamil menuai berbagai respon, salah satunya Bima Arya, Walikota Bogor.
Bima Arya Sugiarto dukung pemindahan ibu kota Jabar
Dilansir dari kompas.com, Bima menganggap bahwa Ridwan Kamil telah memikirkan wacana pemindahan ibu kota Jabar dengan matang. Bima juga mengatakan bahwa Ridwan Kamil adalah ahli tata kota, sehingga segala yang dibutuhkan pasti telah dipikirkan matang-matang.
“Pak Gubernur itu kan ahli tata kota, arsitek, sekaligus mantan Wali Kota Bandung. Jadi pemahamannya pasti lengkap. Saya kira pasti sudah sangat matang itu. Baik dari aspek perencanaan, pemikiran konsep tata kota, maupun persoalan-persoalan di Kota Bandung,” ujar Bima, Selasa (3/9/2019).
Wali kota Bogor itu juga menilai, rencana pemindahan ibu kota Jawa Barat sudah ideal. Namun, Bima menekankan akses dan konektivitasnya. Sedangkan untuk pemilihan lokasinya, Bima tidak terlalu mempersoalkan.
“Yang terpenting bagaimana daerah nanti terakses dan terkoneksi dengan baik dengan kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat,” ujar Bima. “Apalagi kalau nanti tersambung kereta cepat ke sana. Jadi, wacana ini bagus karena konteksnya untuk pengembangan dan pemerataan pembangunan di Jawa Barat, mengembangkan potensi di Jawa Barat.”
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama DPRD Jabar juga telah saling bersepakat untuk mengkaji wacana pemindahan ini. Ridwan Kamil mengaku wacana tersebut muncul saat ia menggelar rapat pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jabar bersama Pansus VII awal pekan lalu.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri berencana mengkaji tiga wilayah untuk dijadikan pusat pemerintahan Jawa Barat yang baru. Tiga wilayah tersebut adalah Tegalluar (Kabupaten Bandung), Walini (Kabupaten Bandung Barat), dan kawasan Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka).
“Kemarin RTRW Jabar sudah disahkan untuk sampai tahun 2029. Termasuk persetujuan wacana pemindahan pusat pemerintahan untuk dikaji dulu di beberapa lokasi. Ada di Tegalluar, di Walini, atau di Rebana. Karena pada dasarnya secara fisik Kota Bandung juga sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi jadi pusat pemerintahan,” ujar Ridwan Kamil.
Terkait pemindahan ibu kota Jabar, tidak hanya Bima Arya yang menyetujui pemindahan ini, Mendagri Tjahjo Kumolo juga persilakan wacana tersebut. Mendagri meminta agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempersiapkan dengan baik wacana ini. Selain itu, Tjahjo juga berpesan agar lahan untuk ibu kota Jabar yang baru dipersiapkan dan asetnya diinventarisasi.