Djawanews.com – Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menilai wajar rencana kunjungan rombongan Relawan Pro Jokowi (Projo) ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia mengatakan para relawan ingin mengunjungi IKN untuk melihat langsung perkembangan pembangunan di sana.
"Ya namanya relawan dengan Pak Jokowi kan sah aja sambil lihat perkembangan IKN. Ya ngobrol, ninjau, melihat," ujar Heru kepada wartawan, Senin, 5 Agustus.
Heru mengaku ada pergeseran jadwal keberangkatan Projo ke IKN. Hal itu terjadi karena pemerintah masih akan fokus mempersiapkan peringatan Hari Kemerdekaan di sana.
Sehingga, Pj Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan tidak ada pembatalan rencana kunjungan Projo ke ibu kota baru di Kalimantan Timur itu.
"Projo itu bukan tidak jadi. Projo itu akan nanti ke IKN setelah 17 Agustus. Ditunda, bukan dibatalkan. Ditunda setelah 17 Agustus," tutur Heru.
Jelang Hari Kemerdekaan, Heru menyebut panitia pelaksana HUT ke-79 RI mulai fokus mematangkan persiapan kegiatan sejak tanggal 14 Agustus hingga hari-H.
"Tanggal 14, 15, 16 itu ada gladi bersih. Jadi kami konsentrasi di sana. Termasuk Pak Presiden tanggal 14 ada di sana untuk lihat gladi kotor dan gladi bersih," jelasnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang juga Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan sekitar 500 relawan yang akan berangkat ke IKN. Dia memastikan keberangkatannya tidak menggunakan fasilitas negara.
"Ingat, relawan berangkat ke sana itu tidak menggunakan fasilitas negara. Itu murni gotong royong dari semua relawan. Supaya kita juga ingin lihat," kata Budi Arie saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 1 Agustus.
Setelah berkomunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, relawan batal mengunjungi IKN pada 11 Agustus 2024, seperti yang direncanakan sebelumnya.
Budi mengatakan relawan direncanakan berangkat ke IKN untuk bertemu Presiden Jokowi pada 24-25 Agustus 2024.
"Biar konsentrasi kita 17 Agustus-an dulu. Saya juga udah komunikasi dengan teman-teman relawan. Udah kita jangan terpecah fokusnya. Ini kan 17 Agustus-an dulu, sampai upacara 17 Agustus, baru kita ke sana," kata Budi Arie.