Djawanews.com – Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno membantah jika terjadi keributan di internal di partainya seperti apa yang disebutkan Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus.
Hendrawan menegaskan bahwa tidak ada kisruh perebutan tiket pencapresan antara Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani dalam dinamika internal PDIP. Dia menjamin dinamika internal partai aman terkendali.
"Tidak ada yang namanya bentrok atau kisruh, yang ada adalah dinamika internal yang terkendali (managed internal dynamic)," ujar Hendrawan Supratikno saat dikonfirmasi, Jumat, 23 Desember.
Hendrawan memaklumi penafsiran partai lain terhadap kader PDIP yang memiliki peluang tinggi ikut dalam kontestasi pilpres. Namun, kata dia, PDIP tetap satu barisan menunggu instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkait capres yang diusung pada Pilpres 2024.
"Ini bentuk ekspresi dialektika. Tapi semua sadar, kultur yang dibangun adalah kultur barisan, kultur gotong royong dengan Ketum ada di puncak piramida komando," kata Hendrawan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus, menyebut ada keributan di PDIP usai hasil survei elektabilitas Ganjar Pranowo mengalahkan Puan Maharani.
Awalnya, Lodewijk mengingatkan kader soal komitmen Golkar untuk menang. Dia menegaskan, komitmen tersebut harus diwujudkan di lapangan bukan hanya di ruang rapat.
Menurutnya, ada dua langkah yang harus dilakukan untuk menjadi pemenang. Pertama, melakukan 'serangan udara'. Kedua, serangan darat yang dilakukan kader di lapangan.
Serangan udara yang dimaksud adalah sosialisasi menggunakan spanduk, baliho, media sosial, hingga lembaga survei. Dia menilai, cara ini akan cukup mempengaruhi publik bahkan memecah belah partai. Saat ini lah, Lodewijk menyinggung soal PDIP.
"Dampak dari serangan udara kita lihat kepada tetangga kita, PDIP. Saat seorang Ganjar surveinya tinggi, dan seorang Puan surveinya rendah, apa yang terjadi? bentrok di dalam. Dan sampai sekarang masih kita rasakan," ujar Lodewijk saat memberikan sambutan di acara Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) DPD Golkar Sumut di Medan, Kamis, 22 Desember.
Lodewijk mengatakan, hasil survei tersebut bukan hanya berdampak di PDIP namun juga di Golkar. Yakni, terjadi keributan di grup WhatsApp DPR karena hal itu.
"Golkar juga demikian, saat survei Golkar rendah, mungkin saya nggak tahu teman-teman di provinsi, tapi di pusat, di Jakarta, saat survei kita turun, ada yang menjadi pembela, ada yang komplain, tetapi ada juga yang bertahan. Akhirnya kita pecah, ribut di WA grup DPR RI," katanya.