Djawanews.com – Hendrar Prihadi mengungkapkan bahwa penunjukkannya sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP tidak lepas dari peran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebab, dirinya menggantikan Abdullah Azwar Anas, kader PDIP yang dilantik jadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Saya rasa begitu (dipercaya Megawati), karena saya menggantikan Pak Anas yang juga kader PDIP," kata Hendi, sapaannya, usai pelantikan sebagai Kepala LKPP periode 2022-2027 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka pada Senin, 10 Oktober.
Megawati pun hadir dalam pelantikan Hendrar Prihadi, ditemani Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah. Usai pelantikan, Hendi menyebut kalau Megawati berpesan kepada dirinya untuk hati-hati memimpin LKPP.
"Itu duitnya banyak di situ, jadi kamu hati-hati, harus taat asas," ujar Hendi menceritakan pesan bos partainya tersebut. "Kalau perlu matanya ditutup, jangan tergoda hal-hal yang lain, itu tadi pesannya, saya akan junjung tinggi integritas."
Hendi, sapaan Hendrar, merupakan Wali kota Semarang dua periode. Terakhir, Hendi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu dilantik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memimpin Kota Semarang pada 26 Februari 2021.
Jokowi Sudah Mengikuti Rekam Jejak Hendrar Prihadi
Hendi dan Hevearita akan memimpin Kota Semarang sampai 2026 nanti. Di sisi lain, Jokowi mengaku telah mengikuti rekam jejak, kemampuan, dan kapasitas Hendi dalam mengelola sebuah organisasi. Jokowi menyebut LKPP berfungasi mengelola barang dan jasa yang nilainya mencapai ratusan triliun. Bila ditambah dengan daerah, kata dia, maka mencapai ribuan triliun. Untuk itu, Jokowi menugaskan agar Hendi bisa terus memperbaiki sistem yang ada di LKPP.
"Yang penting sistemnya terus diperbaiki, sehingga ruang-ruang untuk utamanya dalam rangka pengadaan barang dan jasa itu, betul-betul bisa dikelola dan dikendalikan," kata mantan Wali Kota Solo tersebut.
Ditanya soal kedekatan dengan presiden, Hendi menyebut dirinya dan Jokowi sama-sama dari Jawa Tengah. "Pasti saya merasa saya bagian dari beliau, di saat dia (Jokowi) jadi Wali Kota (Solo), saya waktu itu jadi Plt Wali Kota (Semarang)," ujarnya.
Kemudian, Hendrar Prihadi juga menjelaskan Jokowi menjadi Gubernur DKI dan dirinya masih tetap berada di Jawa Tengah. Saat Pemilu Presiden 2014, Hendi pun kembali bersua Jokowi dan menjadi tim pemenangan. Jadi insyaallah ya, enggak ngerti banyak tentang beliau, tapi saya ada pemahaman karakter beliau yang tidak terlalu banyak dalam berkenalan, tapi insyaallah kami profesional," ujarnya,
Dengan menjabat sebagai Kepala LKPP, praktis Hendi tak bisa lagi melanjutkan jabatan sebagai Wali Kota Semarang. Sesuai regulasi, kata dia, maka nantinya harus ada surat pemberhentian dari Kementerian Dalam Negeri.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hadir dalam pelantikan hari ini dan berbicara langsung dengan Hendi. Tito, kata Hendi, akan segera memproses surat pemberhentiannya sebagai Wali Kota Semarang.
Nantinya, Ita, sapaan dari Hevearita G. Rahayu, akan otomatis menjadi Plt Wali Kota Semarang. Tapi Hendrar Prihadi tak tahu kapan surat pemberhentian terbit karena menjadi tugas Tito. "Nanti biar proses itu kami jalani sampai dengan surat pemberhentian Wali Kota-nya keluar," kata dia.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.