Masyarakat Ogan Kemering Ilir, Sumatera Selatan digegerkan atas penemuan harta karun Sriwijaya. Harta tersebut ditemukan di lokasi bekas kebakaran hutan dan lahan.
Masyarakat Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, kembali gempar atas pertemuan harta karun Sriwijaya. Harta karun tersebut ditemukan di lokasi bekas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang beberapa waktu lalu terjadi di wilayah tersebut.
Harta Karun Sriwijaya yang Ditemukan Berupa Logam Mulia
Deni merupakan salah satu warga yang ikut mencari harta karun peninggalan kerajaan Sriwijaya. Dikutip dari detik.com, Deni mengungkapkan bahwa ia beserta istri dan anaknya mendapat emas sekitar 4 sampai 5 gram. Emas tersebut kemudian dijual.
“Istri dan anak saya dapat emas sekitar 4-5 gram, kalau harga normal itu hanya Rp3 jutaan. Tapi karena motif dan batu merah, dihargai Rp35 juta,” jelas Denni, Jumat (4/10/2019).
Tidak hanya Deni, banyak warga yang juga berbondong-bondong mencari benda berharga lain di bekas lokasi Karhutla. Atas fenoma tersebut, Bupati OKI, Iskandar, meminta warga dan para pemburu harta karun untuk melaporkan seluruh temuan mereka.
Laporan dapat dilakukan ke Pemda atau Balai Penelitian Cagar Budaya (BPCB) di Jambi. Selain itu, Iskandar juga meminta agar para warga tidak melakukan penggalian massal. Menurutnya, benda-benda tersebut memiliki nilai sejarah dan harus diteliti lebih lanjut.
“Itu benda bersejarah. Karena itu kami meminta supaya dilaporkan, terutama kalau ada penemuan,” ujar Iskandar saat ditemui wartawan, Senin (7/10/2019).
Penemuan harta yang diduga bekas kerajaan Sriwijaya tersebut ternyata bukan kali pertama. Sekitar tahun 2005, penemuan benda berharga juga sering ditemukan di wilayah lahan gambut. Hal ini diungkapkan oleh Kolektor Benda Peninggalan Sriwijaya Okky Okta Wijaya yang diambil dari cnnindonesia.com.
Okky menerangkan, kawasan gambut di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), khususnya di Desa Sungai Jeruju memang kaya. Bahkan beberapa warga sering mencari serbuk emas untuk dijual. Pertama kali tahun 2005, warga menemukan cincin emas.
Penemuan cincin emas oleh warga diawali saat salah satu warga sedang mencangkul tanah di halaman rumahnya. Seiring berjalannya waktu, para pencari harta semakin banyak. Memasuki tahun 2012 penemuan material yang mengandung serbuk emas mulai ditemukan.
Pada tahun 2015, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah tersebut semakin memudahkan warga untuk mencari harta tersebut. Akses jadi semakin mudah untuk dilalui. Bahkan, Okky juga mengatakan, beberapa warga membuka tenda untuk berburu harta karun Sriwijaya.
“Mencari serbuk emas itu sudah jadi mata pencaharian penduduk setempat. Kalau saya hanya membeli barang peninggalan Sriwijaya yang ditemukan warga. Yang serbuk emas, emas alamnya tidak, itu ada orang lain yang belinya,” kata Okky yang diambil dari CNNIndonesia.com, Sabtu (5/10).
Kepala Balai Arkelogi Sumsel Budi Wiyana juga sempat memberikan keterangannya. Dilansir dari tribunnews.com, ia mengungkapkan, beberapa wilayah di Kabupaten OKI merupakan kawasan permukiman dan pelabuhan pada masa kerajaan Sriwijaya.
Adanya penemuan harta karun Sriwijaya dianggap wajar mengingat sejarah di wilayah tersebut. Berbagai benda berharga memang banyak ditemukan, mulai dari perhiasan emas hingga manik-manik dari logam mulia lain.