Djawanews.com – Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sleman Nia Astuti mengungkapkan penyebab anjloknya harga telur ayam di pasaran saat ini.
Berkurangnya permintaan dari pasar disinyalir jadi penyebab utama harga telur yang normalnya berkisar Rp 24.000 per kilogram, lantas kini hanya dihargai Rp19.500 per kilogram.
"Ini berdasarkan analisa kami, turunnya harga telur karena demand menurun," jelas Nia dikutip dari Harian Jogja.
Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) yang berlangsung sejak 11 Januari lalu diduga turut andil menyebabkan turunnya harga telur ayam.
Padahal, warung makan, hotel dan restoran justru merupakan pangsa tertinggi telur ayam di Tanah Air. Pembatasan aktivitas mereka turut berdampak pada anjloknya permintaan telur ayam di pasaran.
“Pemberlakuan PTKM, sedikit banyak membuat orang akhirnya menunda atau membatasi kegiatan hajatan,” lanjut Nia.
"Setelah aktivitas masyarakat berjalan normal, kemungkinan harga telur akan kembali normal," jelasnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.