Djawanews.com – Guru di SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon, Jawa Barat, Muhammad Sabil Fadilah merupakan guru yang dipecat usai meninggalkan komentar berbau kritikan di postingan Instagram Ridwan Kami. Ia, mengaku tidak berniat membuat tuntutan atau proses hukum atas pemecatannya.
"Pemecatan dari sekolah buat saya hal yang wajar, karena impact banyak kritik dari netizen, selain dari direct message RK ke sekolah," kata Sabil.
Sabil mengaku dirinya sudah legowo dengan keputusan pihak sekolah yang memberhentikannya.
"Jika dipanggil kembali pun, saya sih merasa malu ya, malu karena sekolah menjadi korban netizen yang berkomentar pedas. Jadi, tidak ada tuntutan hukum atau apapun, saya menerima keputusan sekolah atau yayasan," imbuhnya.
Adapun pemecatan Sabil berawal dari komentar yang ia tinggalkan di unggahan Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Sabil melalui akun Instagram pribadi @sabilfadhillah menuliskan komentar yang kemudian disematkan oleh RK.
"Dalam zoom ini, maneh teh keur (anda itu lagi) jadi gubernur Jabar atau kader partai, atau pribadi?" tulis Sabil, Selasa (14/3).
Komentar itu ia bubuhkan pada unggahan RK saat melakukan zoom bersama sejumlah siswa SMPN 3 Kota Tasikmalaya.
"Ceuk maneh kumaha (menurut kamu gimana?)," jawab RK.
Pascakomentarnya dibalas dan disematkan (pinned) RK, Sabil mengaku menerima banyak komentar pedas dari warganet. RK, lanjut Sabil, menuliskan pesan atau direct message ke instansinya bekerja. "Tidak pantas seorang guru seperti itu," tulis RK dengan melampirkan tangkapan layar komentar Sabil saat itu.
"Tidak hanya itu, RK memberikan perintah ke Kepala KCD, lalu kepala KCD menghubungi kepala sekolah saya untuk melepaskan atau mencabut data Dapodik saya dari sekolah," ujarnya.
Sementara RK mengaku kaget mendengar kabar itu. Ia pun menegaskan seorang pemimpin harus terbuka dan terbiasa terhadap kritik walaupun terkadang disampaikan secara kasar. Klarifikasi itu RK sampaikan melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @ridwankamil, Rabu (15/3).
"Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respons dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja," kata RK.
RK melanjutkan akibat kritikan kurang sopan itu disampaikan oleh seorang guru, maka dikhawatirkan dapat ditiru guru lain atau bahkan peserta didik. Dengan demikian, pihak yayasan menurutnya memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan.
"Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan," ujar pria yang juga politikus Golkar itu.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.