Djawanews.com – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Jumat (14/2) pagi, mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter. Warga yang tinggal di sekitar gunung diminta tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan terjadi sekitar pukul 04.52 WIB. Abu tebal berwarna kelabu dengan intensitas tebal terpantau bergerak ke arah barat.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 163 detik,” kata Yadi Yuliandi petugas PVMBG.
Belum ada laporan dampak akibat aktivitas vulkanis tersebut dan hingga kini status Gunung Semeru masih berada pada level II (waspada).
Meski demikian pihak PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati akan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Diketahui, saat ini masih banyak material vulkanis sisa erupsi yang berpotensi terjadinya banjir lahar.
“Tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi),” kata Yadi.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru untuk menjaga radius aman sesuai rekomendasi dalam melakukan aktivitas.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” tulis Yadi.