Djawanews.com - Gubernur Riau Syamsuar dibuat geram setelah mendengar ada ustaz yang dalam ceramahnya menyebut Covid-19 adalah rekayasa atau hoax. Menurutnya materi ceramah ustaz itu dikhawatirkan membuat masyarakat resah.
Pernyataan tersebut disampaikan sang gubernur saat rapat koordinasi terkait perkembangan Covid-19 bersama seluruh kepala daerah, kepolisian, kejaksaan, dan dinas terkait. Rapat koordinasi dilakukan di gedung daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Riau.
Syamsuar mengatakan hal itu setelah mendengar paparan perkembangan kasus Covid-19 oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi. Padahal sebelumnya, Syamsuar meminta agar protokol kesehatan di tempat ibadah untuk diperketat.
"Yang perlu dicermati berkaitan dengan rumah-rumah ibadah, masjid yang belum menerapkan protokol kesehatan. Jadi ini perlu adanya pengawasan dari tim Satgas (Penanganan Covid-19 Pekanbaru), sehingga nanti benar-benar menerapkan protokol kesehatan," kata Syamsuar.
Ceramah Tidak Benar
Syamsuar mengatakan protokol kesehatan perlu diterapkan ketat karena dirinya mendapat laporan ada ustaz yang menyampaikan ceramah tidak benar. Ceramah itu dilakukan di salah satu masjid tidak jauh dari rumah Syamsuar.
"Inilah ceramah yang tidak benar, sehingga masyarakat menilai Corona sudah hilang," sambungnya.
Syamsuar mengatakan ceramah itu disampaikan pada Rabu (14/4/2021) lalu. Syamsuar meminta ustaz tidak menyampaikan ceramah dengan materi pembohongan.
"Itu terjadi Rabu kemarin, sehingga ada jemaah mengingatkan jangan ceramah itu. Ini masih ada di Pekanbaru, tentunya harus diwaspadai agar memberi pencerahan bagi ceramah tidak benar," katanya.