Djawanews.com – Kabar mengenai pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mulai menimbulkan banyak spekulasi. Salah satu yang tengah menjadi sorotan adalah spekulasi tentang bisnis judi online, sebagaimana pernah diungkap oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Nasution saat tampil di sejumlah stasiun televisi.
Seolah gayung bersambut, kini beredar luas sebaran peta grafik berjudul “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” di masyarakat melalui media sosial. Sebaran ini terdiri dari 6 halaman dan menampilkan sejumlah nama anggota Polri perwira tinggi, menengah, dan pertama lengkap dengan jabatannya.
Ada juga nama-nama dari kalangan sipil yang turut masuk dalam bagan. Pada halaman pertama ditampilkan alur aliran dana setoran dan beking. Wajah Irjen Ferdy Sambo berada paling atas dalam bagan tersebut dibubuhi keterangan, “setiap tahun Ferdy Sambo dan kroninya menerima setoran lebih dari Rp1,3 triliun.”
Selain itu ada juga tulisan, “di kalangan bandar judi, Ferdy Sambo dikenal dengan sebutan Kaisar Sambo.”
Halaman ini mengungkap tentang project 2024, Konsorsium 303, tim pukul, dan investor. Bagan mengurai tentang bagaimana dana mengalir dan dari siapa saja dana masuk. Di halaman kedua mengurai adanya peran sentral seorang berpangkat AKBP dalam menjalankan bisnis judi. Mulai dari aliran dana masuk, hingga aliran dana keluar untuk bekingan.
Jaringan Irjen Ferdy Sambo dengan Konsorsium 303 Kelola Bisnis Judi Online
Disebutkan seolah AKBP tersebut jembatan jalur komunikasi petinggi Polri sebagai beking, dengan Konsorsium 303 yang mengelola Gelper, judi bola, dan judi online. Konsorsium 303 dalam bagan ini mengacu pada sejumlah nama sipil yang dikaitkan dengan bandar judi di sejumlah wilayah. Di mana mereka selalu lolos dalam operasi pemberantasan judi lantaran memiliki beking kuat.
Halaman ketiga juga tidak jauh berbeda. Tapi lebih ditekankan tentang bagaimana Irjen Ferdy Sambo dan tim kecilnya dalam memimpin operasi capres potensial dengan dana dari judi online. Targetnya adalah menjadikan Ferdy Sambo Kapolri tahun 2024 sehingga Konsorsium 303 tetap bisa berjalan.
Sementara halaman selanjutnya berisi bagan tentang bagaimana Ferdy Sambo bisa menghilangkan barang bukti sebuah kasus dan pendanaannya.
Halaman kelima berjudul operasi alibi. Digambarkan seolah tim dari lingkaran Ferdy Sambo melakukan operasi pemberantasan judi, sehingga terkesan pihak mereka tidak terkait dengan peredaran judi yang ada saat ini. Sedangkan laman terakhir berisi lampiran tentang jabatan nama-nama perwira tinggi yang disebut dalam bagan.
Pakar politik dari Universitas Indonesia, Rocky Gerung secara tegas mengingatkan pihak kepolisian untuk bisa mengklarifikasi bagan yang beredar tersebut. Sebab, tanpa adanya klarifikasi resmi, masyarakat akan mengangap bagan yang beredar adalah asli. “Selama tidak ada peta yang lain, publik akan menganggap ini peta yang benar,” ujar Rocky Gerung lewat akun YouTube Rocky Gerung Official pagi ini, Kamis, 18 Agustus.
Jadi apa grafik Irjen Ferdy Sambo dan konsorsium itu benar?
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.