Djawanews.com – Setelah berbagai pihak bicara, kini gilaran Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengomandoi langsung penanganan COVID-19.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami Baguna DPP PDIP yang disiarkan virtual, Rabu (4/8/2021). Ia mengawalinya dengan menanyakan siapa yang memegang komando saat status tanggap darurat.
"Jadi siapakah yang memberikan komando, nah ini saya pernah tanya sama Pak Jokowi, siapakah kalau dalam keadaan yang saya sebut tanggap darurat, bukan tanggap normal, siapakah yang memberikan komando? Saya ndak tahu apakah dari bupati kah? Atau gubernur kah? Langsung bleg-bleg-bleg, begitu," kata Megawati dikutip Djawanews dari detikcom.
Menurut Megawati, bencana merupakan persoalan luar biasa sehingga presidenlah yang harus memimpin langsung penanganannya.
"Ya saya bilang pada Pak Presiden bapak lah yang namanya kepala negara Presiden Republik Indonesia yang harus langsung, karena ini persoalannya extraordinary," kata Megawati.
Dalam kesempatan itu Megawati juga menyinggung masalah komando penanganan COVID-19.
"Saya juga ini mulai pengin ngomong sama Pak Jokowi. Iki piye toh Pak, saya sendiri... tahu, siapakah yang harus pegang komando seperti sekarang kan, satgas pandemi, ada satgasnya. Seharusnya itu kan yang deg begitu, dibantu sama TNI-Polisi saya lihat loh ini sama BIN, itu gotong royong kita," ujar Megawati.
Beberapa hari setelahnya, Menko Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa sejatinya Presiden Jokowi sebagai komando tertinggi, ia dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hanyalah komandan wilayah.
"Dengan struktur penanganan sekarang ini menurut hemat saya sudah sangat baik karena presiden menjadi panglima paling tinggi dalam penanganan ini. Sedangkan Menko Perekonomian dan saya sebagai komando-komando wilayah atau komando lapangan seperti organisasi di militer juga," kata Luhut dalam konferensi pers pengumuman perpanjangan PPKM, Senin, 9 Agustus.