Djawanews.com – Baku tembak terjadi di Gerbang Utara bandara Kabul antara orang-orang bersenjata tak dikenal dengan pasukan keamanan Barat dan penjaga Afghanistan pada hari Senin (23 Agustus). Angkatan bersenjata Jerman mengatakan peristiwa itu terjadi ketika ribuan warga Afghanistan dan orang asing memadati bandara.
Mengutip Reuters Senin 23 Agustus, seorang penjaga Afghanistan tewas dan tiga lainnya terluka dalam pertempuran itu, yang juga melibatkan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Jerman, kata militer Jerman di Twitter, tanpa merinci apakah orang Afghanistan yang tewas itu adalah salah satu pejuang Taliban yang dikerahkan untuk menjaga bandara.
Dalam baku tembak yang terjadi sekita pukul 04.13 waktu setempat tersebut, disebutkan tidak ada satupun tentara AS dan Jerman yang mengalami luka.
Bandara Kabul telah menjadi tempat kekacauan sejak Taliban merebut ibu kota Afghanistan pada 15 Agustus, ketika pasukan AS dan internasional mencoba mengevakuasi warga dan warga Afghanistan yang rentan.
Pada Hari Minggu, pejuang Taliban memukul mundur kerumunan di bandara sehari setelah tujuh warga Afghanistan tewas dalam bentrokan di gerbang saat batas waktu penarikan pasukan asing mendekat.
Pasukan asing di Afghanistan belum berusaha untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus untuk meninggalkan negara itu, seorang pejabat Taliban mengatakan pada hari Senin, setelah Presiden Joe Biden mengatakan pasukan AS mungkin tinggal lebih lama untuk mengawasi evakuasi "keras dan menyakitkan".
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan lebih dari seminggu yang lalu, ketika Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukannya setelah perang 20 tahun yang bertujuan untuk menggulingkan Taliban dan memburu al Qaeda setelah serangan 9/11.
Pasukan asing sedang bekerja menuju batas waktu akhir Agustus yang disepakati dengan Taliban untuk meninggalkan negara itu dan belum berusaha untuk memperpanjangnya, seorang penasihat hukum senior untuk kepemimpinan Taliban mengatakan kepada Reuters, Senin.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden kemarin mengatakan, situasi keamanan di Afghanistan berubah dengan cepat dan tetap berbahaya.
"Biar saya perjelas, evakuasi ribuan orang dari Kabul akan sulit dan menyakitkan, akan seperti itu, tidak peduli kapan itu dimulai. Perjalanan kita masih panjang dan masih banyak yang bisa salah," ujar Presiden Biden di Gedung Putih.