Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Gempar! Hanya karena Nonton Squid Game, Siswa di Korea Utara Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup
Squid Game (nme.com)

Gempar! Hanya karena Nonton Squid Game, Siswa di Korea Utara Dijatuhi Hukuman Seumur Hidup

MS Hadi
MS Hadi 25 November 2021 at 12:23pm

Djawanews.com – Dunia kembali digemparkan oleh sikap pemerintah Korea Utara yang menjatuhi hukuman seumur hidup ke seorang siswa di sekolah menengah. Siswa itu dijatuhi hukuman karena diketahui membeli sebuah USB flash drive berisikan serial Squid Game.

Menurut laporan RFA, seorang siswa ketahuan membeli sebuah USB flash drive yang berisikan serial populer Netflix, Squid Game. Siswa itu diamankan bersama keenam lainnya yang juga turut menyaksikan Squid Game.

Siswa yang kedapatan membeli itu dijatuhi hukuman seumur hidup, sementara enam siswa lainnya yang menonton Squid Game dijatuhi hukuman kerja paksa selama lima tahun.

"Ini semua dimulai minggu lalu ketika seorang siswa sekolah menengah diam-diam membeli USB flash drive yang berisi Squid Game drama Korea Selatan dan menontonnya dengan salah satu sahabatnya di kelas," kata seorang sumber dalam penegakan hukum di provinsi Hamgyong Utara, dikutip RFA, Kamis, 25 November.

Lalu, kata sumber itu, siswa yang diajak nonton Squid Game memberi tahu beberapa siswa lain yang kemudian tertarik untuk ikut menonton. Dia pun membagikan flash drive itu ke siswa lainnya.

Alhasil ketujuh siswa itu ditangkap oleh petugas di 109 Sangmu sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Penangkapan tujuh mahasiswa tersebut menandai pertama kalinya pemerintah menerapkan undang-undang yang baru disahkan tentang "Penghapusan Pemikiran dan Budaya Reaksioner," dalam kasus yang melibatkan anak di bawah umur.

Undang-undang tersebut, yang diumumkan tahun lalu, membawa hukuman mati maksimum untuk menonton, menyimpan, atau mendistribusikan media dari negara-negara kapitalis, terutama dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.

"Warga diliputi kecemasan, karena ketujuh orang itu akan diinterogasi tanpa ampun sampai pihak berwenang mengetahui bagaimana drama itu diselundupkan dengan perbatasan ditutup karena pandemi virus corona," kata sumber itu.

Diketahui penyelidikan ini akan memaksa para siswa mengakui sumber distribusi pembelian USB flash drive tersebut. Di mana hal itu guna mendapatkan dan mengetahui sumber pertama yang melakukan pekerjaan ilegal di Korea Utara.

Meskipun para siswa dan penyelundup sudah dijatuhi hukuman, sumber itu mengatakan bahwa kasus tersebut tidak akan berhenti sampai di situ saja. Orang-orang terkait juga bisa menjadi sasaran dan bertanggung jawab atas masalah yang ditimbulkan.

"Pemerintah menanggapi kejadian ini dengan sangat serius, dengan mengatakan bahwa pendidikan para siswa terabaikan. Komite Sentral memberhentikan kepala sekolah, sekretaris pemuda, dan wali kelas mereka," kata sumber itu.

Baca Juga:
  • Lee Jung Jae Ungkap Sudah Menduga Squid Game Bakal Mengubah Kariernya
  • Leonardo DiCaprio Tidak Akan Tampil di Squid Game 3, Netflix Sebut Itu Hanya Rumor
  • Sehari Rilis, Squid Game 2 Langsung Jadi Serial Paling Populer di Netflix Global

Dalam kasus ini guru dan administrator di sekolah dipecat dari pekerjaannya serta diusir untuk melakukan pekerjaan di tambang terpencil. Hal ini pun membuat guru-guru di sekolah lain khawatir kejadian itu bisa menimpa mereka.

"Sudah pasti mereka akan dikirim untuk bekerja keras di tambang batu bara atau diasingkan ke pedesaan di negara itu, jadi guru sekolah lain semua khawatir itu bisa terjadi pada mereka juga jika salah satu siswa mereka juga terlibat dalam penyelidikan," ungkapnya.

Setelah para siswa tertangkap, pihak berwenang mulai menjelajahi pasar untuk mencari tahu perangkat penyimpanan memori dan CD video yang berisi media asing.

Para penduduk dilaporkan gemetar dan ketakutan karena mereka akan dihukum tanpa ampun karena membeli atau menjual perangkat penyimpanan memori, sekecil apapun.

Menurut sumber, salah satu orang tua dari siswa tersebut bisa menghindari tuntutan hukum dengan menyuap pihak berwajib. Nilai suap itu diperkirakan mencapai 3.000 dolar AS atau sekitar Rp42 juta.

"Desas-desus beredar bahwa di antara tujuh siswa yang ditangkap, satu dengan orang tua kaya dapat menghindari hukuman karena mereka menyuap pihak berwenang dengan 3.000 dolar AS," ungkap sumber kedua.

Selain menangkap tujuh siswa dan menjatuhi hukuman, pihak berwenang juga menjatuhi hukuman mati kepada seorang pria yang menyelundupkan dan menjual salinan serial Squid Game. Penangkapan ini terjadi setelah penyidik mengamankan tujuh siswa dari sekolah menengah.

Penyelundupan itu disebut telah membawa salinan Squid Game ke Korea Utara saat kembali dari China dan menjual USB flash drive yang berisi seri tersebut. Seorang sumber mengatakan pria itu akan menjalani hukuman mati dengan cara ditembak, mirip dengan serial Squid Game.

Bagikan:
#berita hari ini#djawanews#korea utara#korea selatan#amerika serikat#Squid Game#Netflix

Berita Terkait

    Mensos: 63 Titik Siap Menyelenggarakan Sekolah Rakyat pada 14 Juli
    Berita Hari Ini

    Mensos: 63 Titik Siap Menyelenggarakan Sekolah Rakyat pada 14 Juli

    Djawanews.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan Sekolah Rakyat di 63 titik siap beroperasi mulai 14 Juli 2025 mendatang. Program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Mendagri Tito Sebut Gibran Tidak Harus Berkantor di Papua
    Berita Hari Ini

    Mendagri Tito Sebut Gibran Tidak Harus Berkantor di Papua

    MS Hadi 09 Jul 2025 11:37
  • Dahlan Iskan Tersangka, Pengacara: Bukan Terlapor Kok, Bagaimana Ceritanya
    Berita Hari Ini

    Dahlan Iskan Tersangka, Pengacara: Bukan Terlapor Kok, Bagaimana Ceritanya

    MS Hadi 09 Jul 2025 10:08
  • Komisi I Dorong Pemerintah Lobi Ulang AS Soal Tarif Impor 32 Persen
    Berita Hari Ini

    Komisi I Dorong Pemerintah Lobi Ulang AS Soal Tarif Impor 32 Persen

    Djawanews.com – Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono mendesak pemerintah untuk segera melakukan lobi ulang dengan Amerika Serikat (AS) menyusul keputusan Presiden Donald Trump yang mempertahankan ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Pramono: Belum Terlalu Perlu Modifikasi Cuaca karena Curah Hujan di Jakarta Tidak Terlalu Tinggi
    Berita Hari Ini

    Pramono: Belum Terlalu Perlu Modifikasi Cuaca karena Curah Hujan di Jakarta Tidak Terlalu Tinggi

    MS Hadi 09 Jul 2025 07:10
  • Kapolri Tegaskan Robot Polisi Belum Pakai Anggaran Negara karena Masih Tahap Uji Coba
    Berita Hari Ini

    Kapolri Tegaskan Robot Polisi Belum Pakai Anggaran Negara karena Masih Tahap Uji Coba

    MS Hadi 08 Jul 2025 20:38

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Dirut Sritex Bantah Uang Rp2 Miliar yang Disita Kejagung terkait Korupsi: Tabungan Pendidikan Anak
Berita Hari Ini

1

Dirut Sritex Bantah Uang Rp2 Miliar yang Disita Kejagung terkait Korupsi: Tabungan Pendidikan Anak

Dinonaktifkan, PM Paetongtarn Minta Maaf ke Publik Thailand
Berita Hari Ini

2

Dinonaktifkan, PM Paetongtarn Minta Maaf ke Publik Thailand

Soal Surat Pemakzulan Gibran, Puan: Jika Sudah Diterima, Kita Akan Proses Sesuai Mekanisme
Berita Hari Ini

3

Soal Surat Pemakzulan Gibran, Puan: Jika Sudah Diterima, Kita Akan Proses Sesuai Mekanisme

Buntut Insiden Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Khusus Rumah Doa
Berita Hari Ini

4

Buntut Insiden Sukabumi, Kemenag Siapkan Regulasi Khusus Rumah Doa

Jangan Terlewatkan! Musikal Petualangan Sherina Kembali Digelar 11–20 Juli 2025
Berita Hari Ini

5

Jangan Terlewatkan! Musikal Petualangan Sherina Kembali Digelar 11–20 Juli 2025

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up