Dilansir dari blog.netray.id: Badai PHK masih jadi momok para pekerja startup. Yang terbaru, Sirclo Group mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 8% dari total karyawannya yang berlaku efektif per 22 November 2022. Sebelumnya, PHK karyawan di perusahaan GoTo, Shopee, dan Ruangguru juga menjadi sorotan media dan publik. Beragam opini disuarakan warganet dalam mengamati fenomena ini.
Sebelumnya, Media Monitoring Netray sempat membahas topik ini dalam artikel Ada Apa dengan Startup ketika gelombang PHK menyerang startup pada Q1 2022. Hingga jelang akhir tahun 2022 ternyata gejolak badai PHK masih terus menanjak.
Gelombang PHK startup mulai merangkak naik sejak Q1 2022. Dilansir dari layoffs.fyi, hingga saat ini tercatat terdapat lebih dari lima puluh ribu karyawan yang telah mengalami PHK dari berbagai perusahaan startup dunia. Meski belum memasuki akhir tahun, angka PHK ini bahkan naik hingga 60,7% daripada jumlah pada kuartal sebelumnya.
Memantau dengan kata kunci “phk” dalam kanal news, Netray menemukan 1.455 artikel. Pemberitaan terkait topik ini ditemukan dalam berita dengan kategori finance & insurance. Dalam periode pemantauan 17-23 November 2022 topik tersebut mampu mencuri perhatian 129 media berita daring Indonesia.
Peak time pemberitaan terjadi di tanggal 18 November 2022 dengan total pemberitaan mencapai 413 artikel dalam satu hari. Kabar PHK karyawan GoTo dan Ruangguru menjadi pemberitaan utama di hari tersebut. Pemberitaan terkait topik ini didominasi oleh berita bersentimen negatif meski berita sentimen positif juga tak terpaut jauh.
Menggunakan kata kunci tersebut, media massa banyak memberitakan terkait perusahaan GoTo, Ruangguru, dan juga Shopee. Terlihat dari gambari di bawah ini, nama-nama perusahaan tersebut masuk ke dalam jajaran Top Organizations pantauan Netray (Gambar 3). Tak hanya itu, GoTo dan Ruangguru juga masuk ke dalam jajaran Word Cloud bersanding dengan beberapa kosakata dominan lainnya, seperti perusahaan, pemutusan, hubungan, kerja, karyawan, dan lainnya (Gambar 4).
Menyandang status sebagai perusahaan unicorn menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu perusahaan yang diminati para jobseeker. Kolaborasinya dengan Tokopedia (GoTo) justru semakin membuat perusahaan ini diincar para pencari pekerjaan. Terlihat dari artikel di bawah ini (Gambar 5), GoTo telah mengangkat sebanyak 586 karyawan tetap baru di perusahaan per 30 Juni 2022. Dengan kata lain, jumlah pekerja di perusahaan di kuartal II 2022 ialah mencapai 9.630 karyawan tetap.
Namun, setelah perekrutan besar-besaran tersebut justru GoTo memberikan badai PHK kepada 1.300 karyawannya (Gambar 6). Dilansir dari Bisnis Indonesia, Chief Financial Officer GOTO Jacky Lo menuturkan perampingan personel tersebut membuat beban biaya GoTo berkurang hingga 14 persen. Artinya, dengan pengurangan jumlah karyawan tersebut GoTo mengklaim telah membuat perusahaan berhemat hingga Rp965 miliar.
Gelombang Pembicaraan PHK di Twitter
Badai PHK yang menerpa pekerja Indonesia juga tengah menjadi sorotan warganet lantaran kondisi ini justru muncul dan mencuat pasca Covid-19. Dengan menggunakan kata kunci dan periode pemantauan yang sama dengan kanal news, Netray menemukan sebanyak 9.602 twit dengan dominasi twit bersentimen negatif. Dari sekian twit, 56% di antara nya ialah twit dengan sentimen negatif dan hanya 16% yang merupakan sentimen positif.
Perbincangan terkait gelombang PHK ini cukup menarik perhatian warganet Twitter. Terilhat dari jumlah impresi yang didapat yakni sebanyak 1,1 juta reaksi. Dari twit yang diunggah oleh 4.685 akun, topik ini bahkan mampu menjangkau hingga 120,1 juta akun.
Akun yang paling santer mengetwit kata kunci selama periode pemantauan ialah akun portal berita @detikfinance dengan total sebanyak 78 twit. Selain Detik, beberapa akun portal berita lainnya juga turut membagikan twitnya terkait topik PHK ini. Hanya akun milik @za2ng2509 dan @JHaduw yang merupakan akun non-media yang menduduki jajaran ini.
Sedangkan akun yang paling banyak mendapat impresi setelah mengetwit kata kunci ini ialah akun milik @txtfrombrand. Akun tersebut membagikan twit yang berisikan repost gambar pemberitaan terkait PHK yang terjadi di perusahaan GoTo dan Sirclo. Dari twit-twit tersebut @txtdaribrand telah mendapatkan 19.043 reaksi dari warganet.
Banyaknya jumlah pekerja yang terdampak PHK, terutama oleh startup di Indonesia membuat banyak warganet kini merasa sangsi dengan perusahaan-perusahaan ini. Warganet menyimpulkan bahwa bekerja di perusahaan startup memang tak seharusya dalam durasi yang lama karena perusahaan yang notabene berbasis IT tersebut akan mengurangi jumlah pekerja setelah mendapatkan keuntungan.
‘Bakar duit’ ala startup menjadi bahan perbincangan warganet yang andil dalam mengkritik fenomena ini. Perusahaan-perusahaan ini dinilai mampu menggaet konsumen atau pelanggan lebih cepat lantaran banyaknya karyawan yang dipekerjakan sehingga mampu menciptakan lingkungan kerja yang baik. Namun, di balik itu, anggaran untuk menggaji karyawan akan dinilai sebagai beban sehingga layyoff menjadi senjata perusahaan untuk bertahan. Cara mempekerjakan yang demikian yang dijadikan ajang kritik warganet terkait metode bekerja di startup.
Tak berhenti pada kritik perusahaan startup, UU Ciptakerja juga menjadi ajang kritik warganet lantaran hal ini dinilai sebagai penyebab perusahaan dapat secara mudah melakukan PHK. Bahkan warganet juga menilai bahwa perundangan-undangan ini bukan merupakan undang-undang yang berpihak pada pekerja, namun justru berpihak pada pemberi kerja atau perusahaan. Maka tak heran, jika banyak warganet yang menilai undang-undang ini justru dijadikan alat perusahaan untuk mempermudah PHK.
Startup yang pernah menjadi incaran para jobseeker kini justru mendapat sentimen negatif dan menjadi ajang kritik bagi warganet setelah gelombang badai PHK kian menanjak. Sempat meredam di tahun 2021, tahun 2022 gelombang ini kembali menjulang dan menerpa para pekerja Indonesia. Tak heran, perusahaan yang dulu menjadi target pencari kerja kini justru menjadi momok lantaran fenomena ini. Undang-undang yang seharusnya menjadi pelindung, nyatanya saat ini dinilai ‘membuntungkan’ pekerja.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah