Tahun ini, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Festival Siti Nurbaya. Festival ini bertujuan untuk menjaga kelestarian kebudayaan lokal sekaligus menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Festival dimulai sejak hari ini, Kamis, Kamis (21/11/2019) dan berakhir pada hari Minggu, (24/11/2019). Meski dimulai hari ini, pembukaannya akan dilakukan hari Sabtu (23/11/2019).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang sebelumnya mengatakan bahwa berbagai kegiatan akan dilakukan, salah satunya lomba lagu. “Pada Festival Siti Nurbaya tahun ini, kita menggelar berbagai kegiatan seperti, lomba lagu minang, randai, sipak rago, baju kuruang basiba dan berbagai kegiatan lainnya,” kata Arfian, Rabu (20/11/2019).
Festival Siti Nurbaya Digelar di Tiga Tempat
Festival ini sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini, terutama generasi pemuda yang ada di Padang. Arfian berharap para generasi muda yang saat ini terpengaruh dengan gadget tidak akan lupa dengan kebudayaan lokalnya, terutama budaya tradisional Minangkabau. Sehingga budaya Minangkabau tetap dikenal dan tetap lestari.
“Tantangan generasi muda saat ini tinggi, seperti pengaruh gadget dan lainnya. Dengan adanya festival ini kita mengharapkan generasi muda tidak lupa akan kebudayaan lokal,” ujar Arfian.
Wisatawan yang datang ke Kota Padang juga diharapkan mampu mendongkrak perekonomian di wilayah tersebut. Sehingga pemasukan secara tidak langsung akan didapatkan pemerintah Kota Padang.
Untuk mengadakan festival ini, Pemerintah Kota Padang menyelenggarakannya di tiga tempat. Ketiga lokasi tersebut yaitu Danau Campago, Kantor KAN Kuranji, dan terakhir di Simpang Kalumpang.
Lokasi Festival Siti Nurbaya 2019 kali ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu, yang hanya difokuskan pada satu tempat, yakni di Danau Cimpago. Pembukaannya akan berada di Pantai Cimpago, sedangkan untuk lomba-lomba diadakan di beberapa tempat lain dan tersebar.
“Untuk tahun ini kita gelar di tiga tempat. Tujuannya lebih menyebar dan masyarakat bisa lebih gampang menyaksikannya. Jika tahun ini kembali banyak masyarakat yang menyaksikan, maka di tahun depan akan kita gelar di setiap kecamatan,” ujar Alfian.
Beberapa lomba yang digelar dalam Festival Siti Nurbaya yakni lomba Suntiang Cucuak, lomba Baju Kuruang Basiba, lomba Randai, lomba kue tradisional, lomba Lagu Minang, lomba Tari Minangkabau, lomba Sipak Rago, lomba Lagu Gamad, lomba Sandal Tampuruang, lomba Foto, dan lomba Pemainan anak nagari.
Agenda pameran foto dan pemutaran film juga masuk dalam Festival Siti Nurbaya 2019 kali ini. Pameran foto dan pemutaran film diagendakan sebagai salah satu upaya memberikan edukasi kepada masyarakat di Padang. Edukasi melingkupi bagaimana perjalanan bangsa India dengan Indonesia dari masa penjajahan Belanda hingga saat ini.