Djawanews.com – Ekonom senior Faisal Basri melontarkan sindirian menohok untuk Menko Luhut Binsar Pandjaitan yang menyalahkan keputusan Ukraina membuka ekspor minyak bunga matahari. Berdampak kepada rontoknya harga sawit di level petani Indonesia anjlok.
Dikutip dari akun Twitter @FaisalBasri, Jumat (8/7), ekonom yang dikenal punya pemikiran kritis ini, menyangkal pandangan Menteri Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan.
Kesimpulan Faisal, penyebab anjloknya harga tandan buah segar atau TBS sawit, adalah kebijakan pemerintahan Joko Widodo yang beberapa waktu lalu melarang eskpor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). “Pak Luhut, biang keladi harga TBS di tingkat petani anjlok itu pemerintah sendiri yang sempat melarang ekspor,” tulis Faisal Basri.
Faisal Basri Minya Luhut Kucurkan Dana Pesawar
Selanjutnya, pendiri INDEF ini menyampaikan bahwa harga TBS sawit sudah turun sebelum Ukraina memutuskan untuk menggenjot ekspor bunya matahari. “Harga TBS sudah turun sebelum Ukraine menggenjot ekspor minyak bunga matahari,” sambungnya.
Lebih lanjut Faisal melontarkan sindiran yang lebih menohok kepada Menko Luhut. “Kucurkan juga dong dana kompensasi untuk petani dari bea sawit yang dikumpulkan BPDPKS. Jangan Martua Sitorus dkk saja yang dapat puluhan triliun rupiah,” pungkasnya.
Sebelumnya Menko Luhut Binsar Pandjaitan telah menyebutkan bahwa langkah Ukraina menggenjot ekspor minyak nabati dari bunga matahari, berdampak ganda kepada Indonesia. Termasuk rontoknya harga TBS sawit yang membuat petani di daerah menjerit. Jadi apa menurutmu pantas Faisal Basri membaca?
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.