Daftar PLTA di Indonesia, di mana saja?
PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah pemanfaatan energi ramah lingkungan yang kini mulai digalakkan kembali, salah satunya di Indonesia. Di tanah air jenis pembangkit tersebut bukanlah hal baru, berikut daftar PLTA di Indonesia.
Daftar PLTA di Indonesia, Mulai yang Terbesar
Krisis energi dan kerusakan lingkungan merupakan isu yang menjadi perhatian global saat ini. Oleh karenanya, Energi Baru dan Terbarukan (EBT) saat ini merupakan prioritas yang dilakukan pemerintah untuk menjaga ketersediaan energi tanpa merusak alam.
Meskipun beberapa PLTA baru sedang direncakana dan dibangun oleh pemerintah, perlu untuk diketahui jika di Indonesia sudah ada beberapa PLTA terkenal. Berikut tiga di antaranya.
- PLTA Cirata
PLTA Cirata adalah PLTA terbesar di Asia Tenggara saat ini. PLTA Cirata memiliki konstruksi power house bawah tanah dengan kapasitas toral 1.008 Megawatt (MW). PLTA Cirata dalam kerjanya merupakan pemanfaatan potensi tenaga air Sungai Citarum yang berada di kabupaten Bandung.
PLTA Cirata terbagi menjadi beberapa unit, seperti Cirata I yang mulai beroperasi pada tahun 1988 dan yang memiliki empat unit (masing-masing daya terpasang 126 MW) dengan daya terpasang 504 MW.
Kemudian PLTA Cirata II memiliki empat unit (masing-masing 126 MW), dan mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. PLTA Cirata I dan II sendiri mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun.
- PLTA Saguling
PLTA Saguling dalam prinsip kerjanya memanfaatkan potensi energi dari Waduk Saguling. Tahap pertama PLTA Saguling dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 700 MW yang dapat ditingkatkan hingga 1.400 MW.
Proyek Induk Pembangkit Hidro (PIKITDRO) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), adalah yang bertanggungjawab dalam pembangunan PLTA Saguling.
Waduk Saguling kemudian ditata-ulang dan berfungsi sebagai bendungan multiguna untuk masyarakat sekitar. Beberapa fungsinya di antaranya digunakan untuk perikanan, agri-akuakultur, pariwisata, dan lain-lain.
- PLTA Sigura-Gura
PLTA Sigura-gura adalah PLTA bawah tanah pertama kali di Indonesia.
PLTA Sigura-Gura beroperasi sedalam 200 meter di bawah permukaan tanah, sehingga memiliki terowongan dengan jarak 1 km yang harus dilalui.
PLTA Sigura-Gura memiliki generator dan empat turbin yang diputar oleh aliran Danau Toba melalui Bendungan Sigura-gura. Perlu diketahui, PLTA ini adalah milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau biasa disebut Inalum.
PLTA Sigura-Gura sendiri dibangun pada tanggal 9 Juni 1978 dan mulai beroperas 5 tahun sesudahnya tepatnya pada pada 7 Juni 1983. Tiga PLTA di atas adalah sebagian dari daftar PLTA di Indonesia, masih banyak PLTA lainnya yang hingga kini masih beroperasi.