Djawanews.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan bahwa hingga pertengahan Agustus 2025, realisasi ekspor konsentrat tembaga baru mencapai sekitar 65% dari kuota izin ekspor yang diberikan sebesar 1,4 juta ton basah (wmt). Izin ekspor konsentrat tembaga diberikan selama enam bulan, yakni dari 17 Maret hingga 16 September 2025, yang berarti sisa waktu hanya tinggal kurang dari satu bulan lagi.
Tantangan dan Prospek Ekspor Konsentrat Tembaga
PT Freeport Indonesia, yang sempat menghadapi kesulitan setelah smelter katodanya di Manyar terbakar pada Oktober 2024, kini telah kembali beroperasi sejak Mei 2025.
Meskipun terjadi gangguan pada fasilitas tersebut, yang sempat menyebabkan 400.000 ton konsentrat tembaga menumpuk di gudang, perusahaan ini berhasil memulai kembali proses produksi katoda tembaga pada Juli 2025.
Kendati demikian, realisasi ekspor hingga saat ini masih mencapai 65%, dengan upaya mengirimkan kargo secepatnya untuk memanfaatkan sisa izin yang ada.
Meskipun ada kabar yang menyebutkan adanya ekspor konsentrat tembaga dengan harga di bawah pasar ke China, PT Freeport memastikan bahwa semua transaksi dilakukan sesuai dengan praktik internasional.
Volume ekspor yang didapatkan Freeport, sesuai dengan kuota yang diajukan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menunjukkan perusahaan ini tetap berkomitmen pada regulasi yang berlaku.
Perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga Freeport memberikan ruang bagi smelter tembaga di China, yang menghadapi biaya pengolahan tinggi, untuk mendapatkan pasokan dengan harga yang lebih kompetitif.
Pasokan konsentrat dari Indonesia memberikan sedikit angin segar bagi industri peleburan tembaga di China, yang menampung sebagian besar kapasitas peleburan global. Pasokan ini membantu menstabilkan pasokan tembaga dan membuka lebih banyak peluang bagi pengolahan tembaga di pasar internasional.
Ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia hingga pertengahan Agustus 2025 menunjukkan progres yang baik, meski masih ada tantangan untuk mencapai kuota penuh sebelum tenggat waktu. Dengan kembali beroperasinya smelter katoda di Manyar dan langkah-langkah strategis lainnya, Freeport tetap optimistis dapat memenuhi target ekspor dan mendukung industri tembaga global.
Demikian informasi seputar ekspor konsentrat tembaga. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.