Djawanews.com – Teroris kelompok jaringan Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) kini keberadaannya diburu aparat polisi dan TNI. Nama Ali Kalora pun menjadi pembicaraan hangat lantaran menjadi pimpinan kelompok separatis tersebut.
Ali Kalora dan MIT dinilai bertanggung jawab atas terbunuhnya satu keluarga dan 7 pembakaran rumah di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Lantas siapakah sebenarnya Ali Kalora tersebut?
Mengenal Ali Kalora alias Ali Ahmad, Pengganti Santoso
MIT sebelumnya dipimpin oleh sosok Santoso dan Basri, namun pada tahun 2016 Santoso tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Operasi Tinombala, nama Ali Kalora pun muncul menjadi pimpinan kelompok teroris yang bergerilya di hutan Poso.
“Kalora” adalah desa kelahiran dari Ali Ahmad, hingga namanya dikenal sebagai Ali Kalora. Sebelumnya dirinya merupakan pengikut setiap Santoso dan orang yang paling mengetahui medan gerilya di Sulawesi, maka tidak salah jika pihak kepolisian menetapakan Ali Kalora sebagai pucuk pimpinan MIT sekarang.
Pembentukan Operasi Tinombala di Poso
Hingga kini pencarian teroris di Poso masih dilakukan oleh operasi gabungan yang bernama “Tinombala” yang terdiri dari TNI dan Polri sejak tahun 2016 silam. Operasi tersebut bertujuan menangkap kelompok Santoso, yang kini memburu Ali Kalora.
Meskipun pergerakannya dinilai tidak serapi Santoso, namun Ali Kalora dikenal sebagai sosok yang keji dan sadis. Dirinya stidak segan membunuh masyarakat Poso hanya guna mendapatkan logistik dan makanan.
Ali Kalora tidak segan menyuruh membunuh para masyarakat sipil dengan cara potong leher. Terakhir adalah satu keluarga di Sigi yang menjadi korban kekejian kelompok MIT tersebut.
Selain profil Ali Kalora dan gerakan kelompok MIT, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.