Djawanews - Presiden Jokowi berbicara tentang kewenangan Polri dalam konteks negara demokrasi. Polisi diminta Jokowi juga jangan pernah kalah pintar dari penjahat.
Ucapan itu disampaikan Presiden Jokowi saat memeringati Hari Bhayangkara ke-75, Kamis 1 Juli. Awalnya Jokowi memberi apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras jajaran Polri dalam menangani pandemi Covid-19 sekarang ini.
Meski sedang fokus membantu pemerintah, Polri juga jangan lupa dengan tugas awalnya. Kata Jokowi, Polri di bawah Komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo jangan lengah dalam menjaga keamanan.
"Polri harus berpacu menguasai iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) agar tidak kalah dengan pelaku kejahatan," kata Jokowi.
Segala kewenangan Polri dalam melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan hingga penyitaan, harus dilakukan secara bijak dan bertanggung jawab.
"Ingat, bahwa negara kita adalah negara Pancasila, negara demokrasi, negara yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia," sambungnya.
Polisi memang diminta harus tegas dan tanpa pandang bulu dalam bertindak. Tapi Polri harus bisa tampil sebagai pengayom dan pelindung masyrakat.
"Polri harus presisi dalam menjalankan wewenangnya. Harus akurat dalam membuat keputusan. Harus merujuk pada peraturan perundang-undangan, dan harus menjunjung tinggi norma-norma martabat masyarakat," lanjut ayah dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ini.
"Selamat bertugas, dan teruslah memberikan pengabdian terbaik kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa mempermudah kita dalam menjalankan amanah ini," tandasnya.