Djawanews.com – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato pengantar di sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi pada Rabu 27 Maret. Dalam pidatonya, Ganjar mengingatkan kembali soal pengorbanan nyawa para pejuang reformasi dan kewajiban menjaga demokrasi.
"Sebagian dari kita mungkin melupakan pengorbanan mereka, melupakan air mata dan kepedihan keluarga-keluarga kehilangan orang-orang yang mereka cintai, dan melupakan semangat yang mendasari gerakan reformasi 25 tahun lalu," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan bahwa semangat pendahulu dalam memperjuangan reformasi 1998 di Tanah Air perlu dirawat.
"Kami berada di sini dengan niat sederhana, ialah mengingatkan orang-orang yang cepat lupa bahwa kita semua setia pada cita-cita reformasi, akan selalu mengingat pengorbanan mereka dan menghidupkan semangat mereka di hati kami," ujar Ganjar.
Menurutnya, reformasi yang telah berusia seperempat abad penuh pengorbanan sehingga generasi setelahnya bisa merasakan buah dari perjuangan demokrasi itu. Maka dari itu merawat ingatan akan cita-cita reformasi menjadi penting saat ini.
"Tugas besar kita hari ini adalah meneguhkan diri. Dan bersumpah kepada diri sendiri bahwa kematian mereka yang berjuang demi reformasi bukanlah kematian sia-sia. Kita harus bersatu untuk selalu merawat ingatan kita," ujarnya.
Adapun sidang perdana kasus Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) untuk pasangan calon (paslon) capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD digelar hari ini.
Sidang PHPU untuk Anies-Muhaimin telah berlangsung pagi ini, sedangkan untuk Ganjar-Mahfud MD baru saja dimulai.