Djawanews.com – Jurubicara sekaligus Kepala Bakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya tidak mensyaratkan Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres dalam koalisi barunya nanti.
Seperti diketahui Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Sama seperti koalisi sebelumnya, Demokrat tidak akan meminta cawapres menjadi sebagai syarat untuk berkoalisi," ujar Herzaky kepada wartawan, Rabu, 6 September.
Herzaky menegaskan, sejak awal sebenarnya Partai Demokrat tidak mengajukan cawapres diambil dari kadernya. Namun, justru AHY yang diminta untuk menjadi cawapres oleh koalisi sebelumnya.
"Sudah jelas dari koalisi sebelumnya, sampai dengan sekarang, tidak ada permintaan harus menjadi cawapres. Kemarin kenapa kita minta soal cawapres? Karena mereka lah yang minta. Ini mesti digarisbawahi," kata Herzaky.
Saat ini, tambah Herzaky, Partai Demokrat tengah mempertimbangkan peluang partainya untuk mendukung dua bakal capres lainnya. Diketahui, selain koalisi pendukung Anies Baswedan, masih ada koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Tentunya kita jalani dulu dengan bener bener, kita ingin pertimbangkan dengan mendalam secara komprehensif. Ini kan bagaimana memutuskan nasib untuk bangsa dan negara, nasib nasib rakyat ini, bukan yang keputusan yang beberapa menit saja diambil, enggak gitu kita," pungkasnya.