Djawanews.com – Seorang pria berinisial DRS (25) asal Paten, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul viral di berbagai media pemberitaan karena menjual genting rumah dan perabotan demi bisa berfoya-foya dengan sang kekasih pujaan hati.
Kanit Reskrim Polsek Pundong, Ipda Heru Pracoyo mengungkap bagaimana awal mula peristiwa ini terjadi. Ayah dari sang pelaku sebenarnya telah meninggal beberapa waktu yang lalu.
Paliyem (53) yang merupakan ibu dari pelaku, harus bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Kecamatan Kasihan, Bantul, dan tinggal di sana. Pelaku pun tinggal sendiri di rumah orang tuanya.
“Anaknya (pelaku) itu tinggal di rumah (orang tuanya) sendiri kerja ngojek sepeda motor (ojol) itu di Terminal Giwangan,” kata Heru pada Selasa, 23 November.
Namun, pelaku ini tidak bisa bekerja sebagai ojek lagi lantaran motornya digadaikan temannya. Bukannya berusaha bagaimana caranya bisa bekerja, pelaku malah mulai kenal dengan perempuan.
Bukannya Kerja, Jual Genting Rumah Demi Bisa Jalan dengan Sang Kekasih
Perkenalan itu tampaknya justru menjerumuskan DRS dalam dunia kriminal. Sekitar 14 Oktober lali, dia mulai menjual perabotan rumah mulai dari meja, kursi, hingga lemari.
“Ibunya tidak tahu karena tinggal di tempat dia kerja,” katanya.
Puncaknya, pada Minggu (7/11), genting rumah pelaku turunkan. Genting pun sudah naik truk untuk dijual tetapi berhasil dicegah warga. “Ibunya dikabari lalu pulang,” jelas Heru.
Dari keterangan sang ibu dan warga setempat, tabiat buruk si pelaku memang sudah mengakar pada karakternya. Sang ibu pun tak memberitahu alamatnya bekerja kepada sang anak, karena khawatir membuat ulah. Warga sekitar juga kerap menasihati pelaku.
“Kebangetan itu anak. Nah itu orang tuanya udah bilang selama ini dari dia sendiri dari keluarga dari Pak RT sudah menasihati tetap enggak bisa (tetap bandel), minta intinya dilanjutkan (proses hukum),” kata Heru.
Selain Genting Rumah, Perabotan Juga Habis Dijual Murah
Dari pendalaman polisi, perabotan dijual DRS dengan harga yang sangat murah. Uang hasil penjualan kemudian digunakan untuk foya-foya dengan perempuan kenalannya.
Contohnya saja lemari, daun pintu, kursi panjang hanya dijual Rp500 ribu. Kemudian sejumlah daun pintu, kursi, meja, lemari hanya dijual Rp700 ribu. Padahal untuk harga normal satu daun pintu bisa mencapai Rp2 juta. Jika ditotal kerugian mencapai lebih dari Rp20 juta.
“Jadi buat foya-foya saja,” terang Heru.
Soal perempuan yang bersama DRS, Heru mengaku tidak mengetahui detail identitas. Namun, perempuan itu berasal dari Ngawi, Jawa Timur, yang dikenal DRS di Terminal Giwangan. Secantik apa ya DRS hingga bisa membuat seorang pria menjual genting rumah dan perabotan orang tuanya?
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.