Djawanews.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyiagakan petugas pramusapa dan petugas keamanan berseragam TNI di dalam bus untuk mencegah terjadinya aksi pelecehan seksual. Langkah ini sebagai respons terhadap peristiwa pelecehan seksual yang kembali terjadi beberapa waktu lalu.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri menuturkan, aparat TNI yang disiagakan pada bus dan haltenya merupakan upaya BUMD ini dalam meminimalisasi tindak pelecehan.
"Petugas pramusapa dan petugas keamanan yang berseragam di bus Transjakarta yang selama ini berjaga di halte-halte, saat ini kita alihkan untuk berjaga di dalam bus-bus layanan Transjakarta untuk mencegah tindak pidana kriminal, khususnya kasus sex predator," kata Apri dalam keterangannya, Selasa, 28 Februari.
Penempatan aparat TNI dalam bus Transjakarta dilakukan secara mobile atau bergantian dari satu bus ke bus yang lainnya.
Selain penempatan petugas keamanan, Transjakarta juga telah berupaya memperluas operasi armada bus pink yang dikhususkan untuk perempuan.
Sejauh ini, Transjakarta telah menyediakan layanan 20 bus pink yang dikhususkan untuk penumpang wanita, baik yang berada di jalur busway maupun non-BRT. Di antaranya adalah Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 9 (Pinang ranti-Pluit), Koridor 13 (Ciledug-Tendean) dan PGC-Harmoni (5C).
Transjakarta juga memiliki ruangan khusus wanita di setiap armada bus dan dilengkap dengan kamera pengawas (CCTV).
“Kami harap aksi predator seksual dapat diredam dengan upaya-upaya yang kami lakukan. Kami juga menghimbau kepada para pelanggan wanita tidak perlu khawatir memanfaatkan layanan Transjakarta,” ujar Apri.
Baru-baru ini, kembali terjadi dua kasus pelecehan seksual di dalam armada Transjakarta. seorang wanita berinisial H mengaku dirinya menjadi korban pelecehan seksual di bus Transjakarta dengan rute Monas-Pulogadung pada Senin, 20 Februari 2023. Peristiwa ini terjadi ketika bus dalam keadaan padat seusai jam kerja.
Merasa adanya kontak pelecehan tersebut, H langsung meminta bantuan penumpang lain untuk memastikan apa yang dilakukan pelaku kepadanya. Penumpang lain tersebut langsung menarik H pergi ke area aman dan menjauhi pelaku. Kemudian, H terus memantau pergerakan pelaku sampai turun dari bus.
Saat pelaku turun di Halte Rawa Selatan, korban beserta petugas Transjakarta mengejarnya. Terduga pelaku pelecehan seksual ini berhasil kabur dengan melompat ke jalur busway. Pelaku telah ditangkap dan ditahan oleh pihak kepolisian. Pelaku meruapakan petugas harian lepas (PHL) Pos Polisi (Pospol) Tambora.
Aksi pelecehan seksual terhadap penumpang perempuan bus Transjakarta kembali terjadi di dalam rangkaian armada bus non-BRT rute Kampung Melayu-Tanah Abang via Cikini, Sabtu 25 Februari. Korban diketahui masih di bawah umur. Kini, pelaku telah digiring ke Polres Metro Jakarta Pusat.