Djawanews.com – Ikatan Dokter Indonesia alias IDI cemas Indonesia bakal jadi episentrum Covid-19 dunia jika tak ada perubahan dalam penanganan wabah tersebut.
Terkait hal ini, pakar epidemiologi UGM Riris Andono Ahmad menyarankan pemerintah membatasi pergerakan penduduk agar penularan virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 dapat ditekan.
Riris menjelaskan, Episentrum yang dimaksud adalah negara dengan transmisi terbesar, bukan sebagai pusat penularan Covid-19.
“Kalau episentrum sebagai istilah negara dengan transmisi terbesar Covid-19 itu bisa jadi. Tetapi, kalau episentrum sebagai pusat penularan itu jadi tidak tepat. Sebab penularan sudah terjadi di mana-mana di hampir semua negara dunia,” ujar Riris mengutip laman resmi UGM, Rabu (23/9/2020).
Riris menegaskan, pemerintah diminta untuk segera mengambil langkah cepat menghentikan atau membatasi mobilitas penduduk agar Indonesia tak menjadi negara dengan transmisi Covid-19 terbesar di dunia.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Pembatasan pergerakan penduduk ini sangat penting. Pasalnya, mobilitas menjadi faktor penyebar Covid-19.
“Mobilitas penduduk harus segera dihentikan kalau tidak dihentikan kasus Covid-19 akan terus bertambah,” ujar Riris.
Riris juga meminta pemerintah untuk tegas dalam menerapkan kebijakan, khususnya implementasi protokol kesehatan Covid-19 agar penyebaran virus tersebut dapat benar-benar ditekan.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.