Berikut ini cara ampuh mengatasi anak kecanduan game.
Video game, adalah permainan modern yang digemari berbagai kalangan, tidak terkecuali anak-anak. Kemudian dalam rangka mengatasi anak kecanduan game, pemerintah China memberikan perhatian khusus.
Bentuk perhatian pemerintah terhadap anak-anak yang kecanduan game adalah dengan mengeluarkan sebuah undang-undang (UU) tentang pembatasan bermain game, yang direalisasikan dalam UU baru terkait pembatasan penggunaan gawai.
ABC.net.au, sebagaimana diterjemahkan Detik, menulis jika terdapat aturan pembatas bermain game di China, hal tersebut terkait keprihatinan pemerintah terhadap peningkatan kasus kecanduan game di kalangan anak-anak.
Mengatasi Anak Kecanduan, Pemerintah China Lakukan Ini
1. Registrasi dan Verifikasi Umur
Peraturan pertama yang dilakukan pemerintah China adalah dengan melakukan regulasi berupa registrasi dan verifikasi umur para pemain game. Sistem registrasi, diwajibkan menggunakan nama asli pemain game, dan mewajibkan setiap perusahaan untuk memverifikasi usia pemain.
Hal tersebut untuk meminimalisir para pemain game anak-anak menggunakan identitas orang tua mereka untuk registrasi di akun game. Bagi perusahaan game yang tidak patuh terhadap UU tersebut, siap-siap pemerintah akan mencabut izin usahanya.
2. Pembatasan Durasi Bermain Game
Pemerintah China memberlakukan lama bermain game atau durasi bermain game bagi anak-anak. Setiap anak-anak di China yang berusia dibawah 18 tahun akan dilarang memainkan game online pada pukul 10 malam hingga 8 pagi. Selain itu bermain game setiap harinya hanya akan dibatasi selama 90 menit, dan akan diperpanjang menjadi tiga jam pada akhir pekan.
3. Pembatasan Pengeluaran untuk Game
Kemudian terkait uang yang dihabiskan untuk bermain game, pemerintah memberikan patokan bagi anak berusia 8—16 tahun untuk menghabiskan uang maksimal 200 yuan tiap bulannya. Kemudian bagi yang berusia 16—18 dibatasi maksimal 400 yuan.
Pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah China tersebut, menurut juru bicara pemerintah dilakukan sebagai respons atas banyaknya kasus kecanduan game bagi anak-anak di bawah umur, yang berdampak pada kesehatan, mental, dan kesulitan belajar.
Lantas, jika China yang merupakan produsen game terbesar sudah melakukan langkah berani untuk mengatasi anak kecanduan game, bagaimana dengan Indonesia? Apakah berani melakukan langkah yang sama?