Djawanews.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bamgsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan kesiapannya untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Namun belum pasti, apakah Cak Imin akan berkontestasi sebagai Capres atau Cawapres.
Meski demikian, yang jelas Cak Imin meminta dukungan para tokoh agama untuk memuluskan langkahnya di kontestasi politik tersebut. Sebab, jika hanya bergerak sendirian, dia mengaku akan kesulitan.
“Saya jawab, saya siap maju asalkan para gus-gus (sebutan untuk para putra kiai) ini tidak hanya bicara, tetapi juga ikut kerja beneran mendukung saya maju. Karena kalau saya sendiri sudah sejak 2019 saya berjuang,” ujar Cak Imin, Senin 21 Februari.
Cak Imin lantas mengisahkan bahwa tiga tahun lalu dirinya merupakan kandidat terkuat yang akan mendampingi Presiden Jokowi di Pilpres 2019. Namun, kurangnya dukungan membuat dia gagal maju.
“Masih ingat kan, saat itu ada tagline Jo-In, Jokowi dan Muhaimin. Tapi hasilnya, Jo-Im, Jokowi-Ma’ruf Amin,” terangnya.
Sosok berusia 55 tahun tersebut menegaskan, kala itu dia banyak berjuang untuk Jokowi, akan tetapi pemimpin negara tersebut justru memilih Maruf Amin sebagai wakilnya.
“Jadi saya berjuang, tapi yang dapat KH Maruf Amin. Tapi tidak apa-apa, waktu itu PKB yang mengusulkan KH Maruf Amin,” tuturnya.
Namun, Cak Imin mengaku tidak merasa dengki atas itu. Sebab, pada akhirnya, terpilihnya Maruf Amin justru berdampai baik untuk partai yang dipimpinnya.
“Ibadahnya lebih hebat Kiai Maruf Amin daripada saya yang tidak ada apa-apanya ini. Alhamdulillah, kita dapat Maruf Amin yang menjadi representasi kita semua. Dan PKB naik suaranya 50 persen lebih tinggi dibandingkan pemilu sebelumnya,” kata Cak Imin.