Djawanews.com – Polemik dana Jaminan Hari Tua (JHT) masih hangat diperbincangkan. Beberapa tokoh publik pun ikut berpendapat dan memberikan analisanya, salah satunya akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung.
Ia menyebut Presiden Jokowi terlibat dalam 'penyanderaan' dana milik pekerja tersebut.
Perihal alur kebijakan setingkat menteri di negeri ini, menurut Rocky, Jokowi pasti tahu tentang aturan baru JHT.
"Jadi dari awal kita tahu, seluruh keputusan yang menyangkut uang besar itu pasti di dalamnya ada misi Presiden. Kalau tidak, kita sebut misi Presiden adalah mengumpulkan uang besar," kata Rocky Gerung dikutip dari YouTube miliknya pada hari Minggu, 20 Januari.
Kemudian Rocky Gerung pun menyindir ucapan Jokowi yang mengatakan tentang adanya dana Rp11 triliun yang sempat ramai jadi pembicaraan.
"Itu artinya Presiden memang doyan mengumpulkan duit besar karena uang besar itu langsung berubah menjadi proyek. Padahal sebetulnya bangsa ini tidak perlu proyek besar-besar," ujar Rocky.
Rocky berpendapat, harusnya Jokowi bisa memikirkan dan membangun proyek-proyek yang kecil namun langsung dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
"Bikin jalan kecil-kecil biasa aja cukup dan perbaiki jalur kereta Jawa itu lebih efisien dan mural daripada buat bendungan besar-besar, untuk apa?," jelasnya.
Tokoh oposisi ini menegaskan Jokowi tidak bisa menjelaskan konsep tersebut, karena menurutnya Jokowi hanya paham pada penggunaan dan pengumpulan dana besar.
Hal itu yang menurut Rocky Gerung muncul dugaan kalau Jokowi terlibat dalam penahanan uang buruh tersebut.
"Nah uang buruh itu uang besar, jadi Presiden pasti kasih sinyal pada Menaker untuk dibuat per aturan baru tersebut," imbuh Rocky.